Bola.com, Doha - Timnas Qatar menyewa 1.500 orang dari negara lain untuk menjadi suporter mereka di Piala Dunia 2022. Namun, dukungan fans bayaran itu tak mampu memompa semangat pemain Qatar untuk meraih poin di kandang sendiri.
Dari tiga laga di Piala Dunia 2022, Timnas Qatar yang berstatus tim debutan selalu menelan kekalahan. Mereka takluk 0-2 dari Ekuador, 1-3 dari Senegal serta menyerah 0-2 dari Belanda.
Advertisement
Timnas Qatar menemani Afrika Selatan sebagai tuan rumah yang gagal lolos dari fase grup dalam sejarah Piala Dunia. Namun, Afrika Selatan mampu meraih satu poin ketika bermain imbang 1-1 melawan Meksiko pada laga pembuka Piala Dunia 2010.
Qatar juga merupakan negara pertama yang tersingkir dari Piala Dunia 2022. Meski selalu kalah, setiap pertandingan tim tuan rumah selalu dipenuhi para penonton.
Ada yang unik saat Qatar berlaga di Piala Dunia 2022, yakni ribuan orang berkaos merah berbaris rapi yang ternyata merupakan suporter bayaran. Lalu bagaimana Qatar mendapatkan orang-orang ini?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dukungan Penuh
Saat Qatar berlaga di Piala Dunia 2022, ada ribuan orang berkaos merah yang bertuliskan Qatar berada di bagian belakang gawang. Mereka memberikan dukungan secara penuh selama 90 menit kepada skuad besutan Felix Sanchez Bas tersebut.
Para suporter ini begitu menghidupkan suasana pertandingan meski tim yang didukungnya kalah. The New York Times melaporkan para penggemar tersebut merupakan suporter bayaran yang datang dari negara lain.
Advertisement
Asal Negara
Tidak hanya dibayar, para suporter ini juga mendapatkan akomodasi gratis, makanan hingga tiket pertandingan. Total 1.500 suporter bayaran Qatar ini berasal dari berbagai negara seperti Lebanon, Mesir, Aljazair, dan Suriah.
Surat kabar Amerika itu juga melaporkan para suporter bayaran ini tiba di Qatar pada awal pertengahan Oktober. Mereka terlebih dahulu berlatih nyanyian dan mempelajari Lagu Kebangsaan Qatar hingga meniru 'budaya ultra'.
Dukungan Negara Arab
Seorang Ultra Lebanon yang tidak mau namanya disebut mengatakan dia datang ke Qatar bukan demi uang. Dia menyebut dukungan bagi negara tuan rumah karena ingin mensuport sesama tim Timur Tengah atau Arab.
"Ini adalah tugas kita untuk mendukung negara Arab. Kami berbagi bahasa yang sama. Kami berbagi budaya yang sama. Kami adalah jari di tangan yang sama," katanya.
"Kami ingin menunjukkan kepada dunia sesuatu yang istimewa. Anda akan melihat sesuatu yang istimewa," sambungnya.
Advertisement
Banyak Kritikan
Suporter bayaran ini adalah cara Qatar untuk menghentikan banyaknya kritikan kepada mereka. Pasalnya, selepas terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, datang kritikan jika Qatar tidak memiliki basis suporter sepak bola yang kuat.
Namun kenyataannya, suporter bayaran ini juga menimbulkan kontroversi yang lain. Bahkan, sebelum Piala Dunia dimulai, sejumlah suporter palsu telah berseliweran di negara petro dollar tersebut.
Sumber: The Sun
Saksikan Keseruan Piala Dunia 2022 di EMTEK
Advertisement