Bola.com, Jakarta - Inggris lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Kemenangan telak 3-0 Wales pada laga terakhir grup B tak hanya melanggengkan langkah The Three Lions ke fase gugur perama, tapi juga memantapkan posisi mereka sebagai juara grup tanpa terkalahkan dalam tiga laga.
Sukses tersebut kembali disertai pertanyaan klasik: mampukah Inggris menjadi yang terbaik di Qatar?
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
Inggris baru sekali juara dan itu tersuguh di edisi 1966 saat negara Raja Charles III itu didaulat sebagai tuan rumah. Setelah itu, Tiga Singa tak ubahnya raja hutan yang ompong. Mengaum keras, namun tak bisa menerkam mangsa.
Empat tahun lalu, Inggris nyaris menjadi yang terbaik. Di tengah keraguan banyak orang, Inggris mampu melaju ke semifinal. Sayang, Inggris harus puas finis di peringkat keempat.
Kini, rakyat Inggris berharap Gareth Southgate dan pasukannya bisa menyudahi penantian panjang. Kutukan harus segera disudahi.
Maklum, setiap kali kenduri tertinggi datang, setiap kali pula fans dihantui ketakutan.
Dilansir Bleacherreport, di bawah ini ada lima pengalaman buruk rakyat Inggris terkait nasib tim kesayangan di pentas Piala Dunia 2022.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bendera di Mobil
Di mana pun Piala Dunia digelar, rakyat Inggris selalu antusias. Tak terkecuali saat ini, di mana Qatar dipercaya sebagai tuan rumah.
Pada bulan November lalu, mobil-mobil didekorasi sedemikian rupa. Itu sebagai bentuk dukungan bagi Harry Kane cs. Tak hanya mobil, rumah pun ikut didekorasi.
Â
Advertisement
Nobar di Pub
Pub di Inggris adalah titik fokus sepak bola selama Piala Dunia. Interior dan eksterior dihiasi dengan bendera untuk ratusan penggemar yang berdesakan untuk menonton pertandingan Inggris. Kalau sudah begini, tim kesayangan jangan sampai kalah.
Â
Tetap Optimistis
Di Piala Dunia 2010, fans hakulyakin tim kesayangan bakal mampu melangkah sejauh mungkin. Setidaknya perempat final atau bahkan semifinal.
Sikap percaya diri juga ditunjukkan mantan striker Arsenal, Ian Wright, saat wawancara dengan BBC. Dia yakin skuad besutan Fabio Capello akan mampu bicara banyak di Afrika Selatan.
Nyatanya, Steven Gerrard dkk terkapar di babak 16 besar setelah dibantai Jerman 1-4.
Meski optimisme sempat mereda, namun rakyat dan fans Inggris tetap memberikan dukungan penuh setiap kali Tiga Singa mentas di kenduri tertinggi.
Bagaimana peluang Inggris di Piala Dunia 2022? Fans tak ragu sedikitpun, meski harus bersiap-siap pula menenggak kekecewaan.
Â
Advertisement
Ucapan 'Sudah Kubilang'
Antara benci dan cinta, begitulah isi hati fans Inggris. Benci karena tak pernah lagi naik podium utama, namun cinta setiap kali tim kesayangan berlaga.
Kalau kalah atau tersingkir, ucapan sinis "Sudah Kubilang" acap kali terdengar.
Semoga di edisi kali ini, Harry Kane and kolega bisa tampil sebagai juara sehingga kalimat yang tak sedap di telinga itu tak lagi terdengar. Jenuh!
Â
Mungkin Lain Kali
Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Bagi pendukung Inggris, pepatah itu terkesan basi. Masa dari 1966 gagal terus...
Seperti narasi "Sudah Kubilang", kata-kata yang menyakitkan bagi pemuja Tiga Singa adalah ini: Mungkin lain kali bro...
Nah, untuk terhindar dari ucapan tersebut, Piala Dunia 2022 harus dimenangkan. Harus!
Sumber: Sportskeeda
Advertisement
Liputan Khusus Piala Dunia 2022
Â