Bola.com, Jakarta - Kapten timnas Argentina, Lionel Messi, bakal kembali menghadapi tantangan yang tak kalah sulit ketika memimpin rekan-rekannya melawan Australia pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Bukan tidak mungkin, Lionel Messi dan kawan-kawan bakal dibuat mati kutu oleh permainan compact-defense yang diperagakan Australia hingga mampu menciptakan kejutan di Grup D Piala Dunia 2022.
Baca Juga
10 Bintang Sepak Bola yang Tinggal Kedip untuk Beli Mobil Mewah: Lionel Messi Kerja 27 Jam, Garasinya Setengah Triliun!
Tak Sehebat Lionel Messi, 6 Pesepak Bola asal Argentina Ini Kariernya Meredup saat Membela Barcelona
Pengakuan Gelandang Inter Miami: Aura Messi Emang Beda, Hasil Imbang Tak Ada di Kamus Mainnya
Advertisement
Sebab, strategi pertahanan rapat yang dikombinasikan dengan skema serangan balik cepat sudah terbukti mampu membawa beberapa tim yang awalnya tak diunggulkan menjadi kejutan di Piala Dunia 2022.
Beberapa di antaranya ialah Jepang, Maroko, dan Australia. Tim-tim yang awalnya hanya dianggap sebagai penggembira di perhelatan ini justru tampil mencengangkan hingga lolos ke fase 16 besar.
Tentu saja, Argentina harus tetap waspada. Pasalnya, Australia yang sempat tersungkur pada laga perdana kontra Prancis dengan skor 1-4, terbukti mampu bangkit pada dua laga tersisa. Mereka sukses menumbangkan Tunisia dan Denmark dengan skor yang identik, yakni 1-0.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Australia Mulai Nyaman
Legenda Persela Lamongan yang saat ini berkarier bersama PSKC Cimahi, Taufik Kasrun, meyakini bahwa Australia akan tetap mempertahankan gaya permainan yang sebelumnya sudah diperagakan di fase penyisihan grup.
Kekalahan pertama dari Prancis, menurut Taufik, tak terlepas dari demam panggung yang menjangkiti klub peserta setiap menghadapi laga perdana. Ajang sekelas Piala Dunia 2022 memang tak jarang menyulitkan para peserta karena masih harus meraba-raba.
“Laga pertama melawan Prancis, mungkin ada faktor grogi yang belum bisa diantisipasi Australia. Ada beban mental yang akhirnya membuat mereka kalah banyak,” kata Taufik saat dihubungi Bola.com, Jumat (2/12/2022).
“Setelah laga kedua, Australia baru bisa bermain lebih tenang, rileks, dan mampu mengontrol semuanya. Akhirnya bisa menang menghadapi dual aga lawan Tunisia dan Denmark,” lanjutnya.
Advertisement
Tak Perlu Terpaku pada Lionel Messi
Taufik menyebut, kunci penting Australia untuk meredam lini serang Argentina, termasuk salah satunya Lionel Messi, ialah dengan mempertahankan gaya bermainnya di fase grup.
Sebab, jika hanya terpaku pada La Pulga saja, Albiceleste masih memiliki banyak pemain yang sama berbahayanya. Bahkan, dari lini tengah, ada beberapa sosok yang bisa menjadi pemecah kebuntuan.
“Kalau melihat Australia kan mereka tidak punya pemain bintang. Namun mereka mau bekerja keras. Secara koordinasi dalam menerapkan pertahanan rapat cukup bagus. Serangan baliknya juga bagus,” ujarnya.
“Australia tidak harus menempel ketat Messi karena semua lini serang Argentina bahaya. Kalau hanya marking Messi, para pemain Argentina dari second-line bisa muncul dan jadi berbahaya,” ia menambahkan.
Peran Baru Lionel Messi
Menurut kapten pemain timnas Indonesia U-19 di era 2007 itu, peran Messi memang sudah bergeser. Jika semasa muda dia adalah predator haus gol, kini tugasnya beralih jadi pemimpin.
Memang, sejauh ini dia sudah bisa mencetak dua gol untuk Argentina di Piala Dunia 2022. Namun, Taufik menilai bahwa eks-penggawa Barcelona ini lebih banyak berperan sebagai pemimpin sekaligus mentor di Argentina.
“Lionel Messi memang sedikit banyak masih menjadi salah satu pemain kunci Argentina. Namun, kalau melihat kontribusinya pada dua laga masih belum begitu tampak,” ujarnya.
“Messi perannya sebagai mentor dan leader. Selain ada Otamendi, Messi adalah salah satu pemain senior. Karena jam terbangnya yang paling tinggi di timnas Argentina. Fungsinya untuk membimbing pemain-pemain muda, karena dia menjadi leader.
Advertisement
Kunci Australia Redam Argentina
Selain mempertahankan gaya bermain dengan pertahanan rapat dan mengandalkan serangan balik, Socceroos juga harus memiliki daya juang luar biasa untuk melumpuhkan Argentina.
Taufik menyebut, aspek ini yang akan menjadi pembeda. Jika mampu mengeluarkan seluruh kemampuannya dan tampil ngeyel, tim asal Negeri Kanguru itu punya potensi besar untuk memaksa Argentina pulang lebih cepat.
“Saya pikir Australia harus mencontoh fighting spirit-nya Jepang. Mereka kan ngeyel, kerja keras, daya juangnya luar biasa, di mana ada bola dikejar. Kalau Australia memperagakan gaya itu, menurut saya ada peluang untuk membalikkan keadaan,” pungkasnya.
Liputan Eksklusif Bola.com
Advertisement