Bola.com, Jakarta - Wakil Asia menggila di Piala Dunia 2022. Australia, Jepang, dan Korea Selatan lolos ke babak 16 besar. Ini menjadi kali pertama dalam sejarah Piala Dunia, ada tiga wakil Asia yang melaju ke fase gugur.
Jepang benar-benar tampil spektakuler pada penyisihan Grup E Piala Dunia 2022. Siapa sangka, Tim Samurai Baru mengagetkan banyak orang dengan menjadi kampiun Grup E dan lolos ke babak 16 besar.
Baca Juga
Timnas Indonesia Sukses Move On dari Jepang: Libas Arab Saudi dengan Main Efektif, tapi...
China vs Jepang 1-3, Suporter Tuan Rumah Bikin Ulah: Cemooh Lagu Kebangsaan, Masuk Lapangan, Main Laser, Pemain Lawan sampai Geleng-Geleng
Suporter Jepang Ikut Mantau Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Selamat, Ayo Kita ke Piala Dunia Bersama!
Advertisement
Keberhasilan Jepang dinilai luar biasa karena tergabung di grup neraka. Bayangkan saja, Jepang dikepung dua klub raksasa Eropa, Jerman dan Spanyol. Satu rival lainnya juga bukan lawan mudah, yaitu Kosta Rika.
Tidak banyak yang menjagokan Jepang bakal melenggang dari fase grup. Bursa-bursa taruhan menempatkan Spanyol dan Jerman yang akan mewakili Grup E ke fase selanjutnya.
Namun, Jepang membalikkan semua prediksi. Tim besutan Hajime Moriyasu malah menciptakan neraka bagi Spanyol dan Jerman. Uniknya, Jepang menang identik atas kedua tim itu, skornya 2-1, plus diwarnai dengan comeback setelah lebih dulu tertinggal.
Jepang melaju ke 16 besar dengan torehan enam poin dari tiga pertandingan.
Apa yang diraih Jepang merupakan kerja nyata, keras, terkonsep, dan terstruktur yang dilakukan JFA (Japan Football Association). Bola.com menemukan banyak fakta menarik dari PSSI-nya Jepang itu, mulai rencana per tahun dan 8 besar Piala Dunia 2022 adalah target yang sudah dibidik sejak lama.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Target, Program dan Kerja yang Terstruktur
Jepang sudah mencapai kesuksesan dengan tim nasional putri yang menjuarai Piala Dunia pada edisi 2011. Dalam laga final, Jepang mengalahkan Amerika Serikat lewat adu penalti 3-2 (2-2).
Ambisi mereka sekarang adalah lolos ke babak 8 besar Piala Dunia 2022, tahap yang belum pernah dicapai selama ini.
Dalam situs resmi JFA, federasi sepak bola Jepang telah menyusun rencana dan target dalam setiap tahun.
Target 2022 adalah 8 besar Piala Dunia 2022. Kemudian untuk tim putri, mereka kembali membidik gelar pada Piala Dunia 2023 yang dihelat di Australia dan Selandia Baru. Lalu 2024, Jepang menargetkan medali emas Olimpiade Paris untuk tim putri.
Untuk kategori kelompok umur, Jepang membidik juara U-17 dan U-20 putri pada Piala Dunia 2022. Target yang sama juga diusung untuk tim putra U-27 dan U-20. Begitu juga pada 2024 dan 2025, Jepang mengincar juara untuk kategori U-17 dan U-20 baik tim putra maupun putri.
Jepang juga menargetkan juara untuk Piala Dunia sepak bola pantai pada 2023, lalu delapan besar Piala Dunia Futsal 2024.
Advertisement
Konsep Tritunggal
Deretan target itu bukan tanpa usaha. Bukan Jepang namanya kalau tidak melakukan usaha yang terstruktur, disiplin, dan kerja keras.
"Sebagai tindakan penguatan sepak bola Jepang, kami, Komite Teknis Asosiasi Sepak Bola Jepang, membuat sebuah konsep, yakni rencana penguatan program tritunggal," demikian keterangan JFA.
Tujuan utamanya adalah membuat Jepang bersaing pada level yang setara dengan negara-negara peringkat pertama dunia.
Rencana penguatan Tritunggal itu meliputi penguatan tim nasional, pengembangan pemuda, dan pelatihan pelatih berbagi pengetahuan dan informasi yang sama dan menjaga hubungan yang erat antara satu sama lain.
Disebarkan ke Seluruh Provinsi
Agar merata, program yang disusun PSSI-nya Jepang itu disebarkan ke seluruh perfektur atau provinci. Semua dengan konsep dan dasar yang sama, berjalan beriringan sesuai dengan arahan dari pusat.
"Masalah sepak bola Jepang dianalisis, dievaluasi, diidentifikasi dalam turnamen piala dunia setiap generasi, dll., Disebarkan ke dunia sepak bola Jepang melalui tiga bagian ini."
Semua program sepak bola baik untuk pengembangan pemain muda, pelatih, atau klub, ada di website resmi dan bisa diunduh.
JFA juga menyediakan konsep-konsep dasar sepak bola Jepang melalui konten-konten yang menarik untuk anak-anak. Dan, konsep itu seragam!
Advertisement
Dimulai Sejak 2022
Jepang telah menyusun program tim nasional sejak mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Korea Selatan.
"Setelah tahun 2002, setelah Piala Dunia FIFA 2002, kami fokus pada prinsip yang kurang dalam rencana konvensional. Kami telah memulai berbagai proyek seperti program anak. Tidak ada penguatan tim nasional tanpa akar rumput! Kami percaya bahwa kehadiran orang-orang yang mencintai sepak bola, anak-anak dan anggota keluarga sepak bola, memberikan konsistensi dan kekuatan total pada sepak bola negara."
Jangka Panjang
Tepat 20 tahun sejak Piala Dunia 2022, sepak bola Jepang terus bergerak maju.
Pengembangan pemain muda sudah menuai hasil. Dalam skuat timnas Jepang sekarang, terdapat kurang lebih 25 pemain yang berkarier di Eropa. Daniel Schmidt, Maya Yoshida, Takehiro Tomiyasu, Wataru Endo, Genki Haraguchi, Gaku Shibasaki, Kyogo Furuhashi, Daichi Kamada, serta Takumi Minamino adalah sebagian dari 25 nama pemain yang sedang berkompetisi di Eropa.
"Pengembangan pemain dalam perspektif jangka panjang. Ini adalah cara berpikir yang sangat penting yang dipegang oleh JFA dalam pengembangan pemain muda. Tujuan utama pengejaran bukanlah kemenangan sesekali, tetapi pertumbuhan maksimal satu pemain di periode emas," tulis JFA.
Advertisement