Laporan Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar.
Kami berkesempatan hadir pada Technical Study Group yang berlangsung di Main Media Centre Piala Dunia 2022 Qatar hari Minggu (04/12/2022).
Advertisement
Acara ini sangat spesial karena menghadirkan Arsene Wenger sebagai FIFA Chief of Global Football Development dan Jurgen Klinsmann selaku anggota dari Techinal Study Group.
Pada media briefing kali ini, Arsene Wenger dan Jurgen Klinsmann menbahas soal banhyak data yang muncul selama fase grup Piala Dunia 2022.
Momen menarik terjadi ketika data tim paling sering mendapatkan attempts at goal didapat oleh Timnas Jerman. Anak asuh Hansi Flick membukukan 67 attempts at goal.
Namun seperti diketahui meski melepas banyak tendangan ke gawang, Timnas Jerman gagal melenggang ke fase knockout setelah kalah bersaing dengan Timnas Jepang dan Spanyol.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pertanyaan Arsene Wenger
Ketika data soal attempts at goal dibeberkan, Arsene Wenger memberikan respons. "Soal data ini, kita bisa tanya langsung kepada Klinsmann," ujarnya.
Klinsmann memang berasal dari Jerman. Sembari tersenyum mendengar kata-kata Wenger, Klinsmann memberikan analisis soal Timnas Jerman melepas banyak tendangan ke gawang tapi gagal lolos dari fase grup.
"Masalah buat Timnas Jerman adalah tidak punya striker yang benar-benar diandalkan untuk cetak gol," kata Klinsmann.
"Data ini membuktikan, Timnas Jerman banyak buang peluang. Padahal sebelumnya kami mempunyai striker hebat seperti Miroslav Klose," lanjutnya.
Advertisement
Gol dari Proses Open Play
Arsene Wenger turut memeberkan satu data menarik lainnya pada fase grup Piala Dunia 2022.
Adalah fakta meningkat drastis persentase gol melalui proses crossing open play. "Data memperlihatkan lebih banyak serangan dari sisi sayap," kata Wenger.
"Gol dari open play melalui crossing naik 83 persen ketimbang Piala Dunia 2018. Ini membuktikan, serangan tidak melalui area sentral lapangan," tambah eks pelatih Arsenal itu.
Laporan Langsung dari Qatar
Advertisement