Bola.com, Doha - Peran seorang pelatih sangat penting untuk suatu tim. Bayaran pelatih untuk menangani timnas di Piala Dunia 2022 pun gila-gilaan.
Sebanyak 32 pelatih beradu taktik di Piala Dunia 2022. Kiprah mereka tentu saja sangat menarik untuk disimak, bukan cuma performa para pemain saja.
Baca Juga
Bertahan di Man City, Guardiola: Mungkin 4 Kekalahan Itu Alasan Mengapa Saya Tak Bisa Pergi
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Jamu PSBS Biak, PSS Sleman Incar Kemenangan Demi Menjauh dari Zona Merah BRI Liga 1
Advertisement
Demi meraih prestasi di Piala Dunia 2022, federasi suatu negara rela menggelontorkan banyak uang untuk mempekerjakan pelatih jempolan.
Sayang, tidak semua pelatih mampu membawa timnya melangkah jauh di turnamen ini.
Namun, pelatih mahal ternyata tidak menjamin bisa memberikan prestasi bagus di lapangan. Beberapa di antaranya gagal membawa timnya lolos dari fase grup.
Berikut ini lima pelatih dengan bayaran termahal yang gagal meloloskan timnya ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Carlos Queiroz
Carlos Queiroz memiliki catatan panjang dalam mengampu timnas Iran. Dirinya mendapatkan bayaran sebesar 1,5 juta pounds atau setara dengan Rp28 miliar per tahun saat bertarung di Piala Dunia 2022.
Meski begitu, Queiroz gagal membawa Iran lolos ke babak gugur. Mehdi Taremi dan kawan-kawan hanya mampu finis di posisi ketiga Grup B.
Iran hanya mengumpulkan tiga poin hasil dari sekali menang dan dua kali kalah. Mereka kalah dari Inggris dan Amerika Serikat.
Advertisement
Herve Renard
Arab Saudi sempat menggemparkan dunia kala berhasil membungkam Argentina di laga perdana Grup C Piala Dunia 2022. Wakil Asia ini mengalahkan Lionel Messi dan kawan-kawan dengan comeback ciamik 2-1.
Namun, itu adalah satu-satunya kemenangan yang berhasil diraih Arab Saudi. Mereka gagal lolos ke fase gugur Piala Dunia 2022 karena sisanya kalah dari Meksiko dan Polandia.
Herve Renard telah menjadi pelatih Arab Saudi sejak 2019. Dirinya mendapatkan bayaran sebesar 2 juta pounds (Rp38 miliar) per tahun.
Felix Sanchez
Meski berstatus tuan rumah, Qatar tidak bisa berbicara banyak di Piala Dunia 2022. Mereka harus menelan tiga kekalahan dari tiga pertandingan.
Qatar menempati dasar klasemen Grup A dan tidak mendapatkan poin. Mereka kalah 0-2 dari Belanda, 1-3 dari Senegal dan 0-2 dari Ekuador.
Tak heran jika Qatar dicap menjadi tuan rumah terburuk sepanjang Piala Dunia. Padahal sang pelatih Felix Sanchez mendapat bayaran 2,5 juta pounds (Rp47 miliar) per tahun.
Advertisement
Roberto Martinez
Hasil mengejutkan diperoleh Belgia sepanjang turnamen. Menempati Grup F bersama Kanada, Maroko dan Kroasia, Belgia ternyata tak mampu lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022.
Belgia finis di peringkat ketiga dengan koleksi empat poin. Mereka menang 1-0 atas Kanada, imbang 0-0 lawan Kroasia dan menyerah 0-2 dari Maroko.
Roberto Martinez pun mengundurkan diri setelah Belgia terhenti di fase grup. Padahal Martinez mendapat bayaran 3 juta pounds (Rp57 miliar) per tahun.
Hansi Flick
Hansi Flick meraup bayaran sebesar 5 juta pounds (Rp95 miliar) per tahun sebagai pelatih Jerman. Hal ini membuatnya keluar sebagai pelatih dengan bayaran tertinggi dalam catatan Piala Dunia 2022.
Meski begitu, Flick termyata tidak mampu membawa Jerman lolos ke babak 16 besar. Hal ini lantaran Jerman menempati posisi ketiga di klasemen Grup E, dengan perolehan skor akhir empat poin.
Meski perolehan poin akhirnya sama dengan saingan ketatnya, Spanyol, tapi Jerman tetap tidak bisa melanjutkan ke fase gugur karena selisih gol. Dalam jumlah gol, Jerman kalah dari Spanyol.
Disadur dari: Bola.net (Aga Deta tayang 5 Desember 2022)
Advertisement