Bola.com, Jakarta - Setelah menumbangkan dua raksasa Eropa, Jerman dan Spanyol, di fase penyisihan Grup, asa disematkan kepada Timnas Jepang agar mampu melangkah jauh di Piala Dunia 2022.
Akan tetapi, fan Timnas Jepang dan masyarakat di Asia harus memupus asa itu. Langkah Jepang di Piala Dunia 2022 terhenti setelah kalah dari Kroasia dalam drama adu penalti di fase gugur atau 16 besar.
Baca Juga
Advertisement
Tim Samurai Biru bermain 1-1 di waktu normal, lalu takluk 1-3 di babak adu penalti.
Kegagalan tersebut membuat kiprah Jepang di Piala Dunia, hingga edisi 2022 ini, selalu mentok di fase 16 besar. Sebelum di Piala Dunia 2022 ini, pada Piala Dunia 2002, 2010, dan 2018 langkah jepang juga terhenti di 16 besar.
Meski begitu, Jepang telah meninggalkan rekam jejak bagus di Piala Dunia edisi kali ini. Kemenangan atas Jerman dan Spanyol menjadi sejarah yang akan selalu dikenang dalam jagat sepak bola dunia.
Jepang dan fan setia mereka juga tak perlu terlalu kecewa, berkecil hati, patah semangat, dan menyesali kegagalan melangkah jauh di Piala Dunia 2022. Pasalnya, ada beberapa hal positif dari kiprah tim asuhan pelatih Hajime Moriyasu ini.
Berikut ini lima hal menarik dari Timnas Jepang di Piala Dunia 2022, yang jadi pelajaran berharga, dilansir dari Kyodo, Selasa (6/12/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jepang Tak Minder Gabung Grup Maut
Perhatian insan sepak bola dunia tertuju pada Grup E setelah pengundian grup Piala Dunia 2022 dilakukan. Betapa tidak, Grup E dilabeli grup maut menyusul keberadaan Jerman, Spanyol, Kosta Rika, dan Jepang.
Jepang, sebagai wakil Asia, bisa dibilang merupakan tim underdog. Namun, mereka menjungkalkan semua prediksi yang mengatakan mereka tak akan bisa banyak bicara di Piala Dunia 2022.
Secara mengejutkan, Jepang mampu "membaur" dengan baik di grup maut ini. Tim Samurai Biru bahkan menumbangkan Jerman dan Spanyol, serta melenggang ke fase gugur dengan status juara grup.
Advertisement
Tulang Punggung Timnas di Masa Depan Makin Matang
Manajer Hajime Moriyasu membawa skuad yang masih tergolong kurang berpengalaman, di mana 19 dari 26 pemain adalah pemain debutan Piala Dunia, tetapi beberapa pemain debutan berhasil menunjukkan kemampuannya di Piala Dunia 2022.
Ritsu Doan mencetak gol dalam dua kemenangan comeback 2-1 yang menggemparkan saat melawan Jerman dan Spanyol, sementara Kaoru Mitoma tampak seperti pengubah permainan setiap kali ia masuk ke lapangan.
Bersama dengan Ao Tanaka, yang mencetak gol kemenangan melawan Spanyol, Takehiro Tomiyasu dan bintang muda Takefusa Kubo, Jepang memiliki pemain-pemain muda yang begitu menjanjikan untuk disiapkan untuk Piala Dunia edisi berikutnya.
Kemampuan Eksekusi Penalti adalah yang Terpenting
Baik Kroasia dan Jepang yang berlaga di babak 16 besar mengetahui bahwa drama adu penalti dapat mewujudkan atau menghancurkan impian mereka di Piala Dunia.
Melihat ke belakang, kiprah Jepang di Piala Dunia 2010 berakhir lewat drama adu penalti melawan Paraguay di babak 16 besar, sementara Kroasia memenangkan kedua adu penalti mereka hingga mencapai final di Rusia empat tahun lalu.
Kroasia mempertahankan rekor sempurna mereka dalam drama adu penalti setelah berhasil mengalahkan Samurai Biru, yang sukses menaklukkan tiga dari empat eksekusi ke gawang Dominik Livakovic.
Advertisement
Moriyasu Boleh Dikatakan Masih Tepat untuk Memimpin Timnas Jepang
Pelatih Timnas Jepang satu ini mungkin tidak memiliki karisma atau kemampuan berkomunikasi yang oke dengan media seperti beberapa rekan seprofesinya.
Namun, Hajime Moriyasu telah menunjukkan berbagai kejelian dalam merancang kemenangan bersejarah atas Jerman dan Spanyol, serta hampir saja menumbangkan Kroasia.
Rumor yang beredar bahwa Hajime Moriyasu mungkin akan digantikan oleh Marcelo Bielsa, tetapi Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) tidak menutup kemungkinan untuk mempertahankan pelatih berusia 54 tahun itu.
Di Qatar, para pemain memahami betul segala rencana dan program yang dibuatnya sehingga memberinya kesempatan untuk meneruskannya ke Piala Dunia berikutnya adalah pilihan tepat, seandainya ia masih memiliki kesempatan.
Stok Pemain dari J-League Menumpuk
Meski skuad Jepang saat ini tampak bergantung kepada pemain yang berkiprah di kompetisi di Eropa, nyatanya pemain "lokal" Jepang juga mampu bersaing dengan para pemain terbaik dunia.
Shogo Taniguchi (Kawasaki Frontale) tampil kukuh ketika dimainkan sebagai bek tengah, sementara kiper Shimizu S-Pulse, Shuichi Gonda, mampu menunjukkan performa yang memukau saat menghadapi tim sekuat Jerman.
Sementara Yuto Nagatomo dan Hiroki Sakai yang baru saja kembali ke J-League dari Eropa, mereka mampu menunjukkan jika kepindahan tersebut bukanlah langkah mundur dalam hal karier internasional mereka.
Sumber: Kyodo
Advertisement
Posisi Jepang di Penyisihan Grup
Liputan Khusus Piala Dunia 2022
Advertisement