Bola.com, Yogyakarta - Timnas Kroasia membutuhkan sejumlah antisipasi khusus untuk meredam eksplosivitas lini serang Brasil saat berjumpa pada babak perempat final Piala Dunia 2022.
Pasalnya, para pemain Brasil, terutama yang beroperasi di lini serang, memiliki kualitas individu yang mumpuni. Jika hanya berduel satu lawan satu, pertahanan Kroasia bisa dengan mudah ditembus.
Advertisement
Sebetulnya, sektor pertahanan Vatreni cukup terhitung istimewa selama gelaran Piala Dunia 2022 ini. Pasalnya, dari empat pertandingan, mereka hanya kebobolan dua gol.
Salah satu gol yang bersarang di gawang Kroasia terjadi pada laga kontra Kanada ketika mereka menang 4-1. Adapun satu gol lainnya dicetak Jepang ketika berjumpa pada fase 16 besar Piala Dunia 2022.
Dengan demikian, Luca Modric dan kawan-kawan sebetulnya cukup oke dalam aspek bertahan. Apalagi, mereka sejauh ini sudah mengamankan dua kali nirbobol, yakni saat bersua Maroko dan Belgia yang sama-sama berakhir dengan skor kacamata.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bermain Reaktif
Mantan gelandang Timnas Indonesia, I Made Pasek Wijaya, meyakini bahwa Kroasia akan menerapkan skema compact-defense untuk melayani permainan kolektif dari tim Samba.
Salah satunya yakni dengan menggunakan pola 3-5-2. Tujuannya ialah menumpuk pemain lebih banyak di sektor pertahanan dan tengah.
Menurut legenda Pelita Jaya itu, skema ini jadi alternatif utama jika lawan yang dihadapi adalah tim dengan rata-rata kualitas pemain lebih baik.
“Kolektivitas permainan Brasil adalah hal yang harus diantisipasi Kroasia. Permainan operan-operan pendek satu-dua bisa menyulitkan Kroasia untuk merebut bola,” kata I Made Pasek Wijaya.
“Tampaknya, Kroasia akan menerapkan skema 3-5-2 karena untuk mengantisipasi para pemain di lini serang Brasil yang tajam dan berbahaya. Sebab, tak hanya strikernya saja yang berbahaya, tetapi sayapnya juga bisa memberikan ancaman,” lanjutnya.
Advertisement
Keunggulan Skema 3-5-2
Pelatih Bali United U-20 itu juga menjelaskan beberapa keunggulan dari skema ini. Menurutnya, ada perubahan susunan pemain dalam setiap momen, baik itu ketika menyerang maupun bertahan.
Dalam mode ofensif, dua wing yang beroperasi di sisi lapangan bakal membantu serangan. Mereka lalu akan turun ke bawah saat transisi menuju bertahan.
“Skema ini cocok untuk skema defensif. Sebab, pola ini bisa beradaptasi ketika bertahan. Dua pemain wing-back akan turun ke bawah membantu pertahanan,” ujarnya.
“Saat menyerang bisa saja 3-5-2, tetapi ketika kehilangan bola bisa bergeser menjadi skema 5-3-2 atau 5-4-1, tergantung variasi taktik dan strateginya,” tambahnya.
Menuju Semifinal
Menurut jadwal, duel antara Brasil kontra Kroasia pada babak delapan besar Piala Dunia 2022 akan berlangsung di Education City Stadium, Al Rayyan, pada Jumat (9/12/2022) pukul 22.00 WIB.
Sebelumnya, Kroasia sukses melaju ke fase ini setelah menundukkan Jepang via adu penalti, sedangkan Brasil tampil perkasa ketika menundukkan Korea Selatan dengan skor 4-1.
Advertisement
Liputan Khusus Piala Dunia 2022