Sukses


    Maroko Sukses di Piala Dunia 2022, Status Tim Generasi Emas Layak Menempel di Negara Tetangga Spanyol Ini Ketimbang Belgia

    Bola.com, Jakarta - Tidak ada yang menyangka Belgia gagal lolos ke fase gugur Piala Dunia 2022. Pun dengan demikian sukses Maroko melenggang ke perempat final. Status tim generasi emas mestinya disematkan ke negara Islam ini.

    Timnas Maroko tak sekadar lolos ke fase gugur Piala Dunia. Anak asuh Walid Regragui ini juga menjadi tim keempat Afrika yang berhasil ke delapan besar selain Ghana, Kamerun, dan Senegal.

    Selain itu, Maroko mencatatkan sejarah dengan menjadi tim Afrika pertama yang mengalahkan Spanyol di Piala Dunia sejak Nigeria pada 1998. Sukses ke perempat final juga jadi yang pertama buat Achraf Hakimi.

    Lantas, apa yang spesial dari Maroko? Kenapa generasi emas layak disematkan kepada negara Islam ini?

    Ā 

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 6 halaman

    Pergantian Pelatih Berujung Manis

    Setelah melewatkan empat Piala Dunia berturut-turut dari 2002 hingga 2014, tim berjulukan Atlas Lions ini lolos ke dua turnamen tersebut berturut-turut.

    Selama dua tahun dari 2019 hingga 2021 yang mencakup sebagian besar kualifikasi Piala Dunia, Maroko tidak pernah kalah. Kemudian, setelah tersingkir di Piala Afrika awal tahun ini, Maroko memastikan tiket ke Qatar melalui playoff atas Republik Demokratik Kongo.

    Tetapi, persiapan Maroko terganggu setelah manajer Vahid Halilhodžić, yang telah memimpin tim melewati rekor tak terkalahkan dan kualifikasi Piala Dunia, diberhentikan. Kisruh internal antara federasi dengan Halilhodžić disebut-sebut jadi penyebabnya.

    Khusus buat Halilhodžić, ini jadi kali ketiga Halilhodžić gagal melatih tim di Piala Dunia meskipun lolos kualifikasi.

    Setelah pemecatan Halilhodžić, yang terjadi hanya tiga bulan sebelum Piala Dunia, Atlas Lions menunjuk mantan bek Maroko Walid Reragui sebagai pelatih.

    Reragui, 47 tahun, memimpin Wydad Casablanca ke liga Maroko dan Liga Champions Afrika dua kali. Selebihnya, Reragui malah jadi pelatih Afrika pertama yang berhasil lolos ke perempat final Piala Dunia.

    Ā 

    3 dari 6 halaman

    Bono Terlambat?

    Cap generasi emas sedianya milik Belgia. Akan tetapi, melihat skuad Maroko saat ini, agaknya sematan itu lebih cocok diberikan kepada materi negara Afrika ini.

    Tengok saja dari kiper hingga striker, tiap lini dihuni bintang yang tengah memasuki usia atau masa emas. Yassine 'Bono' Bounou misalnya, sedang berada di periode jaya.

    Meskipun sempat terlunta-lunta di Atletico Madrid B, kiper kelahiran Kanada ini mampu tampil cemerlang bersama Girona. Ia kemudian dipinjamkan ke Sevilla pada 2019/2020, sebelum dipermanenkan dan kini dikontrak hingga 2025.

    Terlambat buat Bono? Tidak juga. Usianya sudah 31 tahun memang, tapi justru buat seorang penjaga gawang, pengalamannya bertarung di kompetisi Eropa sedang matang-matangnya.

    Tinggi, piawai di bola-bola bawah, dan sergap menangkal umpan silang jadi andalan pemain yang satu ini.

    4 dari 6 halaman

    Pertahanan Kukuh, Lini Tengah Sarat Pengalaman

    Jangan asal menyebut kalau Maroko cuma Achraf Hakimi saja. Di lini belakang, ada Nayef Aguerd dari West Ham dan Romain Saiss, tembok besar Wolverhampton Wanderers.

    Partner Hakimi lainnya, Noussair Mazraoi juga tak boleh dikesampingkan. Buktinya, Bayern Munchen rela mempertahankan servis bek kiri ini.

    Naik ke tengah, komando serangan utama dipegang oleh Sofyan Amrabat. Pemain Fiorentina ini tak cuma piawai mengawal penyerangan saja, tapi juga andal dalam bertahan.

    Dua tugas itu tak akan mudah dilakukan jika tidak ada YounĆØs Belhanda, playmaker elegan yang sudah malang melintang di sepak bola Eropa. Di usianya yang telah menginjak 31 tahun, eks Dynamo Kyiv dan Galatasaray ini tengah memasuki masa emasnya.

    Ā 

    5 dari 6 halaman

    Tajam di Depan

    Pembaca setia Bola.com mungkin baru tahu kalau beberapa nama di lini serang ini merupakan penggawa Timnas Maroko. Hakim Ziyech, Sofiane Boufal, hingga eks Barcelona, Munir el Haddadi tentu bukan pemain-pemain sembarangan.

    Semua pemain itu sudah kenyang asam garam di Eropa. Belum lagi Youssef En-Nesyri, striker yang jadi incaran banyak tim-tim Benua Biru, seperti West Ham hingga Manchester United.

    Pemain paling tua di Maroko adalah Munir Mohamedi, berusia 33 tahun, disusul bek Romain Saiss (32 tahun). Artinya, kesempatan untuk mengulang sukses di Piala Dunia 2026 masih sangat terbuka.

    6 dari 6 halaman

    Liputan Khusus Piala Dunia 2022

    <p>Piala Dunia 2022 - Ilustrasi Liputan Langsung Pesta Bola 2022_2 (Bola.com/Adreanus Titus)</p>

    Nikmati sajian liputan eksklusif Piala Dunia 2022 Bola.com langsung dari Qatar. Yuk merapat, klik tautan ini.

    EMTEK Group sebagai pemegang hak siar Piala Dunia 2022 Qatar menayangkan seluruh pertandingan mulai penyisihan hingga final di berbagai flatform. Sobat Bola.com bisa menyaksikan aksi bintang-bintang dunia di SCTV, Indosiar, Vidio, Moji TV, Champion TV, Mentari TV, dan Nex Parabola. Detail jadwal lengkap siaran langsung dan live streaming klik tautan ini. Jangan sampai terlewat!

    Jangan sampai terlewat update klasemen dan hasil pertandingan Piala Dunia 2022. Info detailnya klik tautan ini.

    Ā 

    Sepak Bola Indonesia

    Video Populer

    Foto Populer