Bola.com, Doha - Pelatih Timnas Spanyol, Luis Enrique, bertanggung jawab penuh dan membela pemainnya atas kegagalan tragis Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022. La Furia Roja secara mengejutkan terlempar di 16 besar setelah kalah adu penalti kontra Maroko (0-0, penalti 0-3) di Education City Stadium, Selasa (6/12/2022).
Timnas Spanyol sebenarnya mendominasi penguasaan bola dan lebih banyak menekan Maroko sepanjang 120 menit pertandingan plus extra time. Namun, laga berkesudahan 0-0 dan berlanjut adu penalti.
Baca Juga
Advertisement
Kesialan benar-benar mengiringi langkah Tim Matador pada adu tos-tosan. Dua penalti Spanyol ditepis kiper Maroko, Yassine Bounou. Satu penalti lainnya Spanyol membentur tiang gawang.
Sebaliknya, tiga dari empat algojo penalti Maroko menunaikan tugasnya dengan sempurna. Kemenangan Spanyol disegel melalui panenka Achraf Hakimi yang maju sebagai penendang ketiga.
Seperti apa komentar Luis Enrique atas kegagalan menyesakkan Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Curhat Luis Enrique
"Saya yang bertanggung jawab. Saya memilih tiga algojo pertama penalti, yang saya pikir spesialis penalti terbaik di lapangan," kata Enrique, setelah pertandingan, dikutip dari ESPN.
"Kami bahkan tidak sempat mengambil penalti keempat."
Pelatih berkebangsaan Spanyol itu juga memberikan kredit atas kehebatan penjaga gawang Maroko, yang menjadi pahlawan pada pertandingan itu.
"Bounou adalah kiper spektakuler. Dia punya persentase keberhasilan tinggi dalam bergerak ke arah yang tepat. Dia hebat," imbuh Enrique.
Advertisement
Sesali Buang-buang Peluang
Ini dua kali beruntun Spanyol tersingkir dari Piala Dunia karena kalah adu penalti. Mereka mengalami nasib yang sama di Piala Dunia 2018, saat keok dari tuan rumah Rusia.
Mantan pelatih Barcelona itu menyesali ketidakmampuan timnya memanfaatkan keunggulan besar dalam penguasaan bola. "Sepak bola adalah olahraga yang luar biasa dan penuh gairah, tetapi sebuah tim bisa menang tanpa menyerang," kata Enrique.
"Maroko menyerang sekali atau dua kali dan berbahaya, tapi kami mendominasi permainan sepenuhnya, dan mencoba menciptakan peluang."
"Kami ingin menciptakan peluang lebih banyak. Itu sulit bagi kami. Kami memiliki 11 tembakan, saya pikir, tetapi sedikit yang mengarah ke gawang. Di akhir permainan usaha Pablo Sarabia membentur tiang. Adu penalti sulit bagi kami. Tapi saya bangga dengan para pemain saya," imbuhnya.
Dia juga pasang badan membela pemainnya. "Saya lebih dari puas dengan apa yang dilakukan tim saya, yang mengeksekusi ide saya soal sepak bola dengan sempurna. Saya bangga dengan mereka," imbuhnya.
Sejarah bagi Maroko
Bagi Maroko, keberhasilan menyingkirkan Spanyol menjadi pencapaian yang sangat istimewa. Tim asal Afrika itu mencatat sejarah dengan kali pertama melenggang ke perempat final Piala Dunia.
Maroko menjadi satu-satunya kuda hitam yang tersisa di Piala Dunia 2022. Tim lain yang semula digadang-gadang menjadi kuda hitam, seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Senegal, sudah angkat koper karena kalah dari lawan masing-masing di 16 besar.
Sumber: ESPN
Advertisement
Nikmati Sajian Piala Dunia 2022