Bola.com, Al Rayyan - Pelatih Timnas Maroko, Walid Reragui, menyebut kesuksesan mereka lolos ke perempat final Piala Dunia 2022 berkat kerja keras pemain dan ilmu dari tempat kelahiran anggota skuad, yang didominasi Eropa.
Pada babak 16 besar Piala Dunia 2022. Tim Singa Atlas memulangkan Matador lewat adu penalti 3-0 (0-0) di Educational City Stadium, Selasa (6/12/2022).
Advertisement
Reragui menyerukan nasionalisme skuadnya yang didominasi pemain kelahiran luar Maroko. Dalam skuad Maroko, ada 14 pemain yang lahir di luar negeri, termasuk Achraf Hakimi. Bek PSG itu lahir di Madrid, Spanyol.
“Untuk ini saya telah berjuang,” katanya. “Sebelum Piala Dunia kami memiliki banyak masalah tentang orang-orang yang lahir di Eropa dan orang-orang yang tidak lahir di Maroko dan banyak wartawan berkata, 'Mengapa kita tidak bermain dengan orang-orang yang lahir di Maroko?'"
Reragui juga kelahiran Prancis. Tapi, jangan tanyakan nasionalisme kepadanya.
“Hari ini kami telah menunjukkan bahwa setiap orang Maroko adalah orang Maroko. Ketika dia datang ke tim nasional dan ingin bertarung. Sebagai pelatih, saya lahir di Prancis dan tidak ada yang bisa meragukan nasionalisme saya," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Kekuatan
Tak ada keraguan di timnas Maroko soal kecintaan terhadap Tanah Air. Mereka membuktikannya dengan berjuang habis-habisan di Piala Dunia 2022. Itulah yang membuat Reragui bangga.
“Ini yang saya katakan kepada para pemain. Setiap kali mereka datang ke tim nasional, mereka memberikan 100 persen," tegasnya.
Reragui menambahkan, dengan banyaknya pemain diaspora, Maroko menjadi skuad yang tangguh.
“Yang bagus adalah para pemain lahir di Jerman, Italia, Spanyol, Prancis, Belanda, Belgia – setiap negara memiliki budaya sepak bola dan kami telah menciptakan campuran dan saya sangat senang dengan itu," katanya.
Advertisement
Cetak Sejarah
Kemenangan itu membuat Reragui menjadi pelatih Afrika pertama yang memimpin tim ke perempat final Piala Dunia. Namun, pelatih berusia 47 tahun itu mengatakan dia tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu.
“Saya tidak peduli karena saya berjuang membuatnya bukan tentang kewarganegaraan, membuatnya bukan tentang paspor,” katanya.
“Anda memiliki kompetensi, bisa melakukannya atau tidak. Bagi saya ini bukan tentang menjadi orang Arab atau Afrika," katanya.
“Saya seorang pelatih yang ambisius dan mencoba memberikan ini kepada para pemain. Mungkin ketika saya sudah tua, saya akan melihat ke belakang dan bangga.”
Selebrasi di Ruang Ganti
Skuad Maroko merayakan kemenangan mereka atas Spanyol. FIFA merilis video selebrasi Maroko di ruang ganti. Para pemain dan pelatihnya, Walid Regragui, bernyanyi dan menari bersama.
Pemain mengelu-elukan sang pelatih, mereka tersenyum puas setelah mencetak sejarah, untuk pertama kali lolos ke fase delapan besar.
Walid Regragui menyalami pemainnya satu per satu. Ada momen manis, Achraf Hakimi tengah duduk dan memangku anaknya. Sang pelatih pun langsung menghampiri dan memeluk bek PSG itu.
Sumber: Daily Star, FIFA
Advertisement
Laporan Langsung dari Qatar