Bola.com, Jakarta - Spanyol akhirnya tumbang. Maroko memulangkan mereka ke kampung halamannya setelah kalah adu penalti di babak 16 besar Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Education City Stadium, Qatar, Selasa (6/12/2022) malam WIB berkat aksi impresif Yassine Bounou.
Adu penalti menjadi solusi setelah kedua tim bermain sama kuat tanpa gol hingga babak perpanjangan waktu. Spanyol di atas angin, walau sebenarnya mereka terlihat sedikit frustrasi karena tak mampu mengatasi Maroko selama 120 menit yang melelahkan.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Advertisement
Apa yang terjadi selanjutnya sungguh tak masuk akal. La Furia Roja kalah 0-3. Tiga algojo yang sudah disiapkan Luis Enrique tumpul. Pablo Sarabia, Carlos Soler, dan Sergio Busquets tak mamu menjalankan tugas dengan baik.
Sementara tiga eksekutor Maroko yakni Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech, serta Achraf Hakimi sukses mengemban tugas untuk melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Luis Enrique Bertanggung Jawab
Getir, Tim Matador tersingkir. Tekad untuk memenangkan Piala Dunia 2022 sirna sudah.
"Ini semua tanggung jawab saya," kata Enrique, sang pelatih, terkait kekalahan menyakitkan itu, dilansir Goal.
Enrique boleh-boleh saja pasang badan. Tapi, jangan salahkan bila fans kecewa dengan Unai Simon. Kiper Athletic Bilbao itu seharusnya bisa tampil maksimal sehingga tak jadi lumbung gol.
Lupakan Spanyol, abaikan Unai Simon. Selamat Maroko. Bisa bikin kejutan lagi lawan Portugal di perempat final, The Atlas Lions?
Jika Unai Simon menuai kritik, maka tiga penjaga gawang di bawah ini panen sanjungan karena melakukan penyelamatan gemilang saat adu penalti.
Siapa ketiga Spiderman istimewa itu?
Advertisement
Ricardo (Portugal) Vs Inggris
Piala Dunia 2006, Jerman
Kiper Portugal ini jadi pahlawan kemenangan negaranya saat adu penalti kontra Inggris di perempat final Piala Dunia 2006.
Inggris dan Portugal harus memungkasi duel ketat via tostosan, karena hingga babak perpanjangan waktu bermain sama kuat tanpa gol.
Ricardo tampil perkasa. Portugal menang 3-1. Sukses Ricardo mementahkan tendangan penalti Frank Lampard, Steven Gerrard, dan James Carragher membawa Os Navegadores ke semifinal sebelum ditekuk Prancis 0-1.
Danijel Subašić (Kroasia) vs Denmark
Piala Dunia 2018, Rusia
Kroasia sangat beruntung punya kiper tokcer di Piala Dunia 2018 bernama Subašić. Sukses Kroasi melaju ke final dan kemudian finis sebagai runner up tak lepas dari kontribusi Subašić.
Di babak 16 besar misalnya, Subašić tampil heroik kala adu penalti kontra Denmark. Dia berhasil menggagalkan tiga algojo Denmark yang membuat Kroasia menang dengan skor 3-2.
Advertisement
Dominik Livaković (Kroasia) vs Jepang
Piala Dunia 2022, Qatar
Penerus Subašić di Piala Dunia 2022, Dominik Livakovic, juga tak mengecewakan. Kiper Dinamo Zagreb berusia 27 tahun itu memastikan Kroasia melaju ke perempat final usai menumbangkan Jepang 3-1 lewat adu penalti di babak 16 besar.
Dengan lihai, Livakovic mampu membaca arah tendangan tiga eksekutor Samurai Biru yakni Minamino, Mitoma dan kapten Maya Yoshida.
Sumber: Khelnow
Liputan Khusus Piala Dunia 2022
Advertisement