Laporan Langsung Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar.
Hari Sabtu (10/12/2022), pengalaman menarik kami dapatkan sejak tiba di Qatar untuk meliput Piala Dunia 2022.
Baca Juga
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Deretan Biang Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Versi Pengamat
Sudah Lewati 5 Laga Bersama Persis, Ong Kim Swee Kecewa Belum Bisa Persembahkan Kemenangan Pertama
Advertisement
Ya meski siang hari, faktanya matahari tidak terlalu bersinar seperti biasanya. Pada Jumat malam saat meliput pertandingan Argentina versus Belanda, kami memang sudah merasa ada yang berbeda.
Angin malam di Stadion Lusail terasa berbeda. Tidak seperti sebelumnya, angin terasa menusuk tulang.
Jika malam-malam sebelumnya kami masih bisa nyaman hanya menggunakan baju saja, kini kami harus menggunakan jaket untuk mendapatkan sedikit kehangatan.
Benar saja, kami cek aplikasi temperatur udara di angka 17-19 derajat celsius. Perubahan cuaca di Jumat malam semakin dikonfirmasi pada Sabtu siang. Temperatur saat siang hanya sekitar 20 derajat celsius.
Memang belum sedingin musim dingin di Eropa tapi pada akhirnya selamat datang musim dingin di Qatar. Karena sejak awal kami tiba, khususnya saat siang hari, temperatur bisa tembus 30 derajat celsius.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Musim Dingin yang Terlambat
Menurut WNI yang tinggal lama di Qatar, Bachtiar, sebenarnya peralihan dari musim panas ke musim dingin pada tahun 2022 ini sedikit terlambat.
"Awal-awal Piala Dunia masih panas. Meski puncak musim panas sudah lewat. Saat puncak musim panas, bisa mencapai 39 derajat celsius," cerita Bachtiar.
"Hari ini tampaknya pertanda musim dingin sudah mulai masuk. Nanti puncaknya bisa di Januari-Maret. Paling dingin bisa mencapai 8-9 derajat," lanjutnya.
Advertisement
Bersahabat Buat Para Pemain
Di sisi lain, temperatur dan kelembaban yang menurun membuat persaingan di sisa Piala Dunia 2022 bisa semakin ramai.
Karena tim-tim Eropa atau Amerika Latin terbilang lebih familiar dengan suhu seperti ini ketimbang suhu panas di awal-awal Piala Dunia 2022.
Apalagi mulai babak 16 besar, tidak ada lagi pertandingan yang dimulai siang hari. Hanya ada dua jadwal pertandingan yaitu pukul 18.00 waktu setempat dan 22.00 waktu setempat.
Laporan dari Qatar
Â
Advertisement