Bola.com, Jakarta - Timnas Maroko secara fantastis melaju jauh hingga babak semifinal Piala Dunia 2022. Mereka baru saja menyingkirkan Portugal dan akan menantang Prancis di semifinal, Kamis (15/12/2022).
Timnas Maroko tampil impresif sejak fase grup, dengan finis di posisi pertama, mengungguli Kroasia yang kali ini juga ikut menembus babak semifinal bersua Argentina.
Baca Juga
Advertisement
Maroko bermain kolektif di Piala Dunia 2022. Hampir semua pemain mempunyai peran sama besarnya atas kesuksesan tim berjulukan The Atlas Lions ini lolos ke babak semifinal.
Namun, Yassine Bounou memiliki nilai lebih. Jika bukan karena penampilan heroik berusia 31 tahun itu, Maroko mungkin akan kebobolan lebih banyak dan tidak berada di empat besar Piala Dunia 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tangguh di Bawah Mistar Gawang
Yassine Bounou untuk saat ini menjadi kiper dengan statistik terbaik di Piala Dunia 2022. Ia baru kebobolan satu gol, itu pun lahir juga karena gol bunuh diri pemain Maroko.
Dia adalah Naif Aguerd, bek Maroko yang mencetak gol bunuh diri ketika melawan Kanada dalam Grup F Piala Dunia 2022. Momen terbaiknya tentu saat menahan tiga tendangan penalti Spanyol dalam adu tos-tosan dan memabwa negaranya melaju ke perempat final.
Advertisement
Lika-Liku Bono
Permainan Bono telah banyak dibicarakan di Piala Dunia tahun ini. Namun ada satu hal menarik yang datang dari dirinya, yaitu soal nama Bono di jersey padahal ia memiliki nama asli Yassine Bounou.
Inilah latar belakang mengapa Bounou memilih Bono di atas lapangan. Jalan berliku selalu menjadi perjalanan yang paling disukai Bono selama karir sepak bolanya.
Ia lahir di Montreal. Kanada dari orang tua Maroko. Keluarganya pindah ke Casablanca ketika dia berusia tiga tahun dan mulai menggeluti sepak bola sejak dini.
Bono bergabung dengan klub Maroko Wydad Casablanca saat berusia delapan tahun dan akhirnya membuat 11 penampilan untuk klub tersebut sebelum membawa bakatnya ke raksasa Spanyol, Atletico Madrid.
Karena Pengucapan
Dia gagal tampil untuk Los Colchoneros. Tidak mengejutkan, mengingat Atletico saat itu punyaThibaut Courtois dan Jan Oblak. Namun demikian, Bono memiliki dua masa pinjaman di kasta kedua Spanyol, pertama di Real Zaragoza, kemudian di Girona.
Pada saat itulah Yassine Bounou memilih empat hurup dalam pengucapan namanya menjadi Bono di seragam tempurnya. Melansir Sporting News, tampaknya nama tersebut setidaknya sebagian dipengaruhi oleh pengucapan kata "Bono" dan "Bounou" yang sama ketika diucapkan.
Namanya tersebut tampaknya menunjukkan bakat dramatisnya, sesuatu yang telah dia buktikan berkali-kali selama karier sepak bolanya.
Advertisement
Pernah Bikin Gol
Aksi berbakat dan memukau melawan Spanyol bukanlah perkenalan pertama Bono di masa-masa sulit. Faktanya, pada tahun 2021, Bono pernah menyelamatkan Sevilla dari kekalahan dengan mencetak gol saat berjumpa Real Valladolid di La Liga 2020/2021.
Sejak saat itu, bakatnya terus dipoles dan menjadi kiper penuh potensi. Ia merebut Trofi Zamora sebagai penjaga gawang terbaik La Liga, kemudian menjadi salah satu pemain andalan Singa Atlas (julukan Timnas Maroko).
Aksinya sepanjang Piala Dunia 2022 membuat Maroko kini menjadi kuda hitam baru dan bisa membuat kejutan. Maroko menjadi negara Afrika pertama yang mampu menembus babak semifinal Piala Dunia.
Kiprah Yassin “Bono” Bounou layak kembali dinantikan saat Maroko menantang juara bertahan Prancis di semifinal Piala Dunia 2022. Laga akan dimainkan di Al Bayt Stadium, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.
Sumber: Sporting News
Nikmati Sajian Piala Dunia 2022
Advertisement