Bola.com, Doha - Timnas Maroko menorehkan tinta emas di Piala Dunia 2022. Tim berjulukan The Atlas Lions itu menjadi satu-satunya wakil Afrika yang lolos ke semifinal.
Sebelumnya, hanya ada tiga tim Afrika mampu melaju ke perempat final Piala Dunia. Ketiganya adalah Kamerun pada 1990, Senegal pada 2002, dan Ghana pada 2010.
Baca Juga
BRI Liga 1: Mazola Junior Klaim PSS Sleman Makin Kuat di Putaran Kedua, Ini Alasannya
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia
Advertisement
Maroko bermain fantastis di Piala Dunia 2022. The Atlas Lions merupakan satu-satunya peserta yang tidak terkalahkan hingga fase empat besar.
Maroko membukukan dua kemenangan dan sekali imbang pada laga Grup F Piala Dunia 2022. The Atlas Lions juga menyingkirkan Spanyol pada 16 besar dan Portugal di perempat final.
Media Spanyol, Marca mengulas peran penting pelatih Maroko, Walid Reragui dalam menyulap The Atlas Lions sebagai tim yang sangat tangguh di Piala Dunia 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rocky Balboa di Piala Dunia 2022
Walid Reragui baru menangani Maroko pada September 2022. The Atlas Lions tidak pernah kalah dengan hasil enam kemenangan dan dua kali seri. Hakim Ziyech dkk. mencetak 13 gol dan hanya kebobolan sekali.
"Kami adalah Rocky Balboa di Piala Dunia 2022. Ini bukan keajaiban, ini hasil kerja keras," ujar Walid Reragui dinukil dari Marca.
"Setelah Spanyol, kami juga berhasil mengalahkan tim hebat seperti Portugal. Kami memberikan segalanya. Meskipun kami masih memiliki beberapa pemain yang cedera, tetapi mereka yang bermain telah berjuang hingga kelelahan."
"Tim ini memiliki semangat yang hebat. Saya memberi tahu para pemain sebelum pertandingan bahwa kami harus menulis sejarah untuk Afrika," jelasnya.
Advertisement
Belum Pernah Dibobol Pemain Lawan
Siapa lawan yang bisa membobol gawang Yassine Bounou di Piala Dunia 2022? Jawabannya tidak ada. Kiper Maroko itu hanya kebobolan sekali dari empat penampilan.
Siapa pemain yang berhasil menjebol gawang Yassine Bounou? Dia adalah Naif Aguerd, bek Maroko yang mencetak gol bunuh diri ketika melawan Kanada pada laga Grup F Piala Dunia 2022.
Yassine Bounou menjadi kiper pertama dari negara Afrika yang merangkum tiga clean sheet dalam satu edisi Piala Dunia. Kiper asal Sevilla itu bermain empat kali buat Maroko.
Maroko juga menjelma sebagai tim dengan ball clearances terbanyak dengan total 137 dan intercepts 52 di Piala Dunia 2022, mengungguli tiga semifinalis lainnya yaitu Prancis, Argentina, dan Kroasia.
Contek Diego Simeone
Walid Reragui buka-bukaan jika ia menyontek gaya melatih dan mentalitas dari pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone untuk membuat Maroko perkasa di Piala Dunia 2022.
"Secara taktikal, kami bagus. Kami juga punya kebesaran hati. Kami tidak meninggalkan ruang di lapangan," tutur Walid Reragui.
"Kami tahu jika kami memiliki pemain yang secara teknis dapat membuat perbedaan dan permainan. Kami juga beruntung," ucapnya.
Maroko akan berhadapan dengan juara bertahan Prancis dalam semifinal Piala Dunia 2022 pada 15 Desember 2022 dini hari WIB di Al Bayt Stadium, Al Khor.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Tim Kuda Hitam
Walid Reragui berhasil memutarbalikan prediksi banyak orang dengan membuat Timnas Maroko sebagai tim yang lebih dari sekadar kuda hitam untuk menjelma sebagai penantang juara Piala Dunia 2022.
"Dengan hati, jiwa, taktik yang bagus, dan banyak pengorbanan, kami telah mencapainya. Saya juga senang untuk Spanyol," imbuhnya.
"Sebab, beberapa orang mengatakan itu mimpi buruk untuk kalah melawan Maroko, tetapi mereka telah melihat bahwa tidak mudah untuk mengalahkan kami," terangnya.
Sebanyak 20 dari 26 pemain Maroko di Piala Dunia 2022 berkarier di Eropa. Nama-nama seperti Achraf Hakimi hingga Hakim Ziyech bermain untuk raksasa benua biru.
"Kami bisa menghadapi tim mana pun di dunia. Kami menghasilkan keajaiban," kata Walid Reragui, arsitek berusia 47 tahun tersebut.
Sumber: Marca
Laporan Langsung dari Qatar
Advertisement