Bola.com, Jakarta - Timnas Inggris sudah tersingkir dari Piala Dunia 2022 setelah kalah 1-2 dari Prancis di perempat final. Kegagalan eksekusi penalti kedua Harry Kane yang membuat asa The Three Lions melangkah ke semifinal pupus. Padahal gol pertama Inggris pun lahir dari eksekusi penalti striker Tottenham Hotspur itu.
Inggris menelan kekalahan dari Prancis dengan skor tipis 1-2 di perempat final Piala Dunia 2022.
Advertisement
Dalam laga tersebut, Inggris tertinggal lebih dulu oleh gol Aurelien Tchouameni pada menit ke-17. Kemudian Harry Kane membawa Inggris menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti pada menit ke-54.
Prancis kembali meraih keunggulan pada menit ke-78 lewat gol yang dicetak Olivier Giroud.
Sayangnya, Timnas Inggris yang punya peluang menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti kedua Inggris pada menit ke-84 membuat The Three Lions mengakhiri kiprahnya di Piala Dunia 2022.
Sepakan Harry Kane untuk eksekusi penalti kedua malah melambung juah di atas mistar gawang Prancis yang dikawal oleh Hugo Lloris. Kegagalan Harry Kane pun mendapatkan perhatian dari striker legendaris Timnas Jerman, Jurgen Klinsmann.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gara-gara VAR
Menurut mantan pesepak bola yang pernah menangani Timnas Jerman dan Amerika Serikat itu juga menjabat sebagai anggota kelompok studi teknis FIFA.
Klinsmann pun punya analisis mengenai kegagalan Harry Kane yang dinilainya turut dipengaruhi oleh Video Assistant Referee (VAR). Menurutnya semua karena wasit Wilson Sampaio yang terlalu lama meninjau tayangan video.
"Dari saat dia meniup peluit untuk penalti hingga Kane mendapatkan kesempatan untuk benar-benar mengeksekusi penalti, ada terlalu banyak waktu berlalu, dan itu memengaruhi otak Anda," ujar Klinsmann.
Advertisement
Andai Lebih Fokus
Jurgen Klinsmann menyayangkan sepakan penalti Harry Kane yang melambung terlalu tinggi. Padahal sebelumnya, pemain berusia 29 tahun itu sukses mencetak gol lewat titik putih.
Eks pelatih timnas Amerika Serikat ini menilai wasit Wilson Sampaio terlalu lama melihat video VAR. Sehingga, dengan waktu yang terus berjalan membuat konsentrasi seorang pemain akan buyar akibat menunggu keputusan sang pengadil lapangan.
"Saya penggemar berat Harry Kane. Jika dia memiliki kesempatan untuk menurunkan bola dan segera mengambilnya, dia akan mencetak gol. Namun, waktu terus berlalu dan Anda terlalu banyak berpikir sehingga gagal fokus," ujarnya.
Tetap Memberikan Apresiasi
Kekalahan Inggris dari Prancis di Piala Dunia 2022 membuat Harry Kane dkk. telah mencatatkan tujuh kali terhenti di perempat final Piala Dunia.
Namun, Jurgen Klinsmann percaya bahwa The Three Lions tetap berada di jalur yang benar meski beberapa kali mengalami kegagalan di bawah asuhan Gareth Southgate.
Klinsmann pun menyebut pertemuan Inggris kontra Prancis seharusnya terjadi di babak empat besar atau final, bukan laga perempat final.
"Pertandingan ini, Prancis vs Inggris, datang terlalu cepat. Seharusnya ini laga semifinal atau final," ujar Klinsmann.
"Saya pikir ini adalah presentasi yang sangat positif dari pihak Inggris di seluruh turnamen ini," ujar pesepak bola yang membawa Jerman juara Piala Dunia 1990 itu.
Advertisement
Timnas Inggris Masih Berkembang
Jurgen Klinsmann menilai di balik kegagalan Inggris di Piala Dunia 2022 ada hikmah yang didapatkan. Menurutnya, skuad The Three Lions masih terus berkembang dengan talenta-talenta muda, macam Bukayo Saka hingga Jude Bellingham.
Dengan memiliki pemain muda yang menjanjikan, Klinsmann yakin masa depan Inggris di beberapa turnamen mayor ke depan akan berakhir manis.
"Ini masih tim yang sedang berkembang. Saya pikir tim ini masih bisa menjadi lebih baik selama beberapa tahun ke depan. Mereka dari segi usia, tidak dibatasi sekarang dengan cara apa pun," ujarnya.
"Mereka memiliki banyak talenta yang datang, menjadi lebih baik, menjadi lebih berpengalaman. Mereka sekarang memiliki tiga turnamen yang sangat positif. Satu di Rusia pada 2018 dan jelas Euro 2020, di mana mereka melaju ke final," lanjut Klinsmann.
Sumber: 90min
Disadur dari: Bola.net (Yoga Radyan, published 13/12/2022)
Eksklusif Piala Dunia 2022
Advertisement