Bola.com, Jakarta - Timnas Italia memang alpa di Piala Dunia 2022. Namun, Gli Azzurri tetaplah tim yang sangat disegani hingga kini.
Mengoleksi empat gelar Piala Dunia, Italia menyamai pencapaian Jerman yang membuat keduanya berada di bawah Brasil yang berstatus tim tersukses di turnamen empat tahunan tersebut dengan lima gelar.
Advertisement
Terakhir kali Timnas Italia menjadi yang terbaik adalah pada 2006, saat Piala Dunia dihelat di Jerman. Pada partai final, Italia mengalahkan Prancis dengan skor 5-3 lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu.
Sukses Italia menjuarai Piala Dunia 2006 tak lepas dari sentuhan magis Marcelo Lippi sebagai juru taktik. Lippi mampu meyakini Alessandro Del Piero dkk. jika mereka bisa bangkit dari keterpurukan empat tahun sebelumnya.
Ketika itu, Tim Negeri Pizza kandas pada 16 besar Piala Dunia 2002. Mereka tumbang 1-2 dari tim tuan rumah, Korea Selatan.
Hebatnya, Marcello Lippi tak hanya memenangkan trofi Piala Dunia tetapi juga Liga Champions bersama Juventus. Prestasi tersebut tak dimiliki 32 pelatih di Piala Dunia 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sensasi Lippi
Lahir di Viareggio, Tuscany dan saat ini berusia 74 tahun, Lippi adalah mantan pemain sepak bola profesional Italia.
Meski tidak pernah bermain untuk Timnas Italia di level senior, sebagian besar kariernya berpusat di sekitar Sampdoria. Dengan seragam I Blucerchiati, dia membuat 274 penampilan dan mencetak lima gol.
Dia menyelesaikan kariernya di Lucchese dan mulai menjajal dunia kepelatihan pada 1982 sebagai juru taktik tim junior Sampdoria. Titik suksenya datang ketika memimpin Napoli ke Piala Super Eropa pada musim 1993/1994.
Sejak saat itu, dia menjadi incaran banyak klub besar di Serie A, tetapi Juventus-lah yang berhasil menggaetnya pada 1994.
Lippi total memimpin Juventus dalam 531 pertandingan hingga 1999 dengan torehan trofi serta persentase kemenangan 50 persen.
Dia mengantarkan I Bianconeri meraih titel juara Serie A dan Coppa Italia pada musim pertamanya di klub. Dia kemudian melanjutkannya ke Liga Champions 1995/1996.
Advertisement
Menukangi Timnas
Kepribadian serta idealisme yang kuat mengantarkan Lippi ke kursi pelatih tim nasional pada 2004 atau dua tahun sebelum Piala Dunia 2006 digelar.
Keterpurukan di Piala Dunia 2002 membuat PSSI-nya Italia, FIGC mencari sosok peracik yang dianggap mumpuni. Dari segi taktik, Lippi juga sangat paham tradisi permainan Italia.
Bermain sebagian besar dalam formasi 4-2-3-1, Marcello Lippi sangat terkenal dengan soliditas pertahanan. Di bawah Lippi, Italia tak kekurangan pemain hebat. Selain Del Piero, Gli Azzurri juga punya amunisi jempolan macam Francesco Totti, Marco Materazzi, dan Andrea Pirlo.
Gagal pada Piala Dunia 2010
Setelah memenangkan Piala Dunia 2006, Lippi kembali dipercaya menukangi Timnas Italia untuk periode kedua, dari 2008 sampai 2010.
Sayangnya, pada Piala Dunia 2010, nasib baik tak lagi berpihak kepada Lippi. Secara mengejutkan, Italia yang berstatus juara bertahan terpuruk pada fase grup.
Tak hanya klub-klub Italia, Lippi juga mengangkat trofi Liga Champions Asia 2013 bersama klub China, Guangzhou Evergrande.
Pelatih Satu-Satunya
Dia mengakhiri masa baktinya pada 22 Oktober 2020 saat mengumumkan pengunduran dirinya dari kepelatihan.
Hingga saat ini, dia tetap menjadi satu-satunya pelatih di dunia yang pernah mengangkat Piala Dunia, Liga Champions, dan Liga Champions Asia. Salut!
Sumber: Khelnow
Advertisement
Saksikan Keseruan Piala Dunia 2022 di EMTEK: