Bola.com, Jakarta - Setelah Argentina menjuarai Piala Dunia 2022, sebuah cerita sisi lain berkembang. Ratusan penyihir di Argentina membantu menjauhkan Albiceleste dari hal buruk yang selama beberapa tahun terakhir menghinggapi Lionel Messi dkk.
Cerita ini dibagikan The New York Times, di mana ada seorang wanita yang memproklamirkan diri sebagai penyihir bernama Magali Martinez. Ia menjadi satu dari ratusan penyihir yang menggunakan sihir untuk mencoba membantu Argentina.
Advertisement
Magali Martinez mengaku tahu ada yang tidak beres dari Timnas Argentina. Lionel Messi yang tak terkalahkan harus berkonflik di lapangan sepak bola.
Bagi Martinez, sepertinya Lionel Messi mengalami kutukan supranatural yang berakar kepada budaya berbeda sepanjang sejarah, yaitu mata jahat.
Menariknya, Martinez beraksi lewat Twitter dan mengumpulkan sesama penyihir dari seantero Argentina untuk membantu Lionel Messi yang tengah berjuang bersama rekan-rekannya.
"Saudari penyembuh mata jahat, Messi sangat tertular. Saya butuh bantuan Anda," kicaunya.
Ribuan orang membagikan kicauannya itu, banyak yang mengatakan bahwa mereka juga penyihir dan akan bekerja untuk melindungi Lionel Messi, sang anak emas Argentina. Sejak saat itu, Argentina tidak terkalahkan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Membantu Lewat Doa dan Ritual
Â
Dalam beberapa pekan terakhir, ratusan atau bahkan ribuan wanita Argentina yang menyebut diri mereka sebagai 'brujas' atau penyihir, telah ikut berperang bersama Lionel Messi dkk.
Dengan bersenjatakan doa, altar, lilin, jimat, dan kemenyan, para penyihir bekerja demi melindungi tim nasional kesayangan mereka dalam upaya mengamankan gelar juara Piala Dunia yang ketiga dalam sejarah sepak bola mereka.
"Kami menganggap diri sebagai agen yang, berdasarkan cinta, bisa menjaga, melindungi, dan menabur kebahagiaan," ujar Rocio Cabral Menna, seorang penyihir berusia 27 tahun dan seorang guru sekolah menegah di kampung halaman Messi, Rosario.
Upaya mereka adalah untuk melindungi dan merawat para pemain yang berjuang bersama Timnas Argentina di lapangan. Sementara para pemain memang berjuang di lapangan hijau.
Â
Advertisement
Semakin Banyak yang Bergabung Setelah Kalah dari Arab Saudi
Tren itu dimulai setelah Argentina kalah mengejutkan 1-2 dari Arab Saudi pada laga pertama Piala Dunia 2022, membuat Argentina perlu mencari cara untuk membantu tim.
Setelah pertandingan itu, beberapa penyihir mulai menggunakan grup WhatsApp untuk menginstruksikan penyihir lain tentang cara membantu tim nasional.
Mereka menyebut diri sebagai Asosiasi Penyihir Argentina, atau La Brujineta, pelesetan dari bruja dan La Scaloneta, julukan Argentina untuk tim nasionalnya.
"Saya pikir paling banyak ada 10 orang," ujar Antonella Spadafora, seorang penyihir wanita yang mendirikan kelompok tersebut.
Dalam beberapa hari sudah ada 300 orang bergabung bersama klub itu. Ada begitu banyak permintaan sehingga mereka mulai menggunakan akun Twitter yang telah mendapatkan 25 ribu follower dalam satu pekan.
"Kami lelah menjadi penyihir rahasia," ujar Andrea Maciel, seorang penyihir dan desainer grafis di Buenos Aires yang kini membantu mengelola grup tersebut.
Â
Menyerap Energi Negatif demi Pemain Albiceleste
Para penyihir mengatakan fokus utama mereka adalah menggunakan ritual untuk menyerap energi negatif dari pemain Argentina dan menukarnya dengna energi yang baik. Hal itulah yang membuat mereka kelelahan.
"Sakit kepala, pusing, muntah, nyeri otot. Kami menyerap semua getaran buruk. Itu sangat melelahkan, karena ini adalah figur publik yang memiliki begitu banyak energi negatif dari orang lain," ujar Spadafora.
Jadi demi membagi beban, pemimpin kelompok membagi para penyihir menjadi beberapa kelompok sebelum pertandingan, masing-masing fokus melindungi pemain tertentu.
Advertisement
Akhirnya Juara
Timnas Argentina akhirnya menjadi juara Piala Dunia 2022, sebuah penantian selama 36 tahun sejak Diego Maradona juga mempersembahkan trofi yang sama pada 1986.
Timnas Argentina memang mengawali kiprah di Piala Dunia 2022 lewat kekalahan 1-2 dari Arab Saudi. Namun, setelah itu perjalanan Lionel Messi dkk. sangat baik di Qatar.
Mereka menang 2-0 atas Meksiko dan Polandia di dua laga terakhir fase grup, kemudian menang 2-1 atas Australia di 16 besar, menyingkirkan Belanda lewat drama adu penalti di perempat final, dan menang telak 3-0 atas Kroasia di semifinal.
Argentina yang sempat unggul 2-0 atas Prancis di pertandingan final, sempat disamakan kedudukannya dan mengakhiri waktu normal dengan kedudukan imbang 3-3. Namun, Lionel Messi dkk. akhirnya berhasil memastikan trofi juara menjadi milik mereka lewat kemenangan dalam drama adu penalti.
Sumber: New York Times