Bola.com, Palembang - Piala Dunia U-20 2023 semakin dekat. Turnamen itu akan digelar di Indonesia mulai 20 Mei 2023. Laga pembuka turnamen usia muda paling bergengsi itu rencananya akan dilakukan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Turnamen ini menjadi kesempatan menarik bagi Indonesia. Sebab, ini adalah kali pertama Piala Dunia U-20 bisa digelar di Tanah Air.
Advertisement
Ada enam kota yang siap menyambut kedatangan para pemain muda terbaik dari seluruh penjuru dunia pada Mei hingga Juni mendatang. Suporter yang akan datang dari berbagai negara juga akan disambut di Tanah Air.
Satu kota yang sudah siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 adalah Palembang. Ibu kota Provinsi Sumatra Selatan itu sejak dua dekade terakhir dikenal sebagai kota olahraga.
Sebab, banyak event olahraga baik level nasional, regional, hingga internasional pernah digelar di kota tersebut. Piala Dunia U-20 2023 akan menambah portofolio baik bagi kota kebanggaan Wong Kito di dunia olahraga.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kota Tertua
Palembang diklaim sebagai kota tertua di Tanah Air. Menurut situs resmi Pemerintah Kota Palembang, kota itu sudah berdiri sejak lebih dari 1300 tahun yang lalu. Mereka menggunakan prasasti yang bernama Prastasti Kedudukan Bukit. Prasasti itu memiliki angka 16 Juni 683.
Palembang adalah salah satu bukti peninggalan hebat kerajaan Sriwijaya. Sebuah kerajaan yang sempat menguasai sebagian besar wilayah Sumatra dan berbagai wilayah di Tanah Air yang lain.
Palembang memiliki ciri khas yang menarik. Di wilayah mereka terdapat cukup banyak rawa dan sungai. Bahkan, Sungai Musi yang membelah kota tersebut merupakan salah satu sungai terpanjang di Sumatra.
Selain itu wisata kuliner di Palembang juga sangat menarik. Banyak makanan khas dengan cita rasa luar biasa lahir dari kota tersebut. Yang paling terkenal misalnya Pempek, Model, atau Pindang.
Advertisement
Perpaduan Banyak Budaya
Palembang termasuk kota yang heterogen. Penduduk kota Palembang saat ini diperkirakan menyentuh angka 1,6 juta jiwa.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang dari suku Melayu, Jawa, Arab, Tionghoa dan beberapa suku lain juga mendiami wilayah tersebut.
Kondisi itu mempengaruhi produk kebudayaan di Palembang yang kemudian dijadikan sebagai tempat wisata. Pulau Kemaro misalnya, yang memiliki kaitan erat dengan budaya Tionghoa.
Namun, tak perlu dipungkiri Jembatan Ampera sampai saat ini masih menjadi ikon utama kota Palembang. Jembatan itu memang memiiliki desain yang menarik. Ia berdiri dengan gagah di pusat kota Palembang dan menjadi penanda dua bagian wilayah dari kota tersebut.
Terbiasa dengan Event Internasional
Palembang memilkiki Jakabaring Sports City. Kompleks olahraga tersebut pertama kali dibangun untuk menjadi tuan rumah PON 2004.
Setelah itu, banyak event internasional digelar di arena tersebut. Yang terbaru tentu Asian Games 2018. Pengalaman menjadi tuan rumah event level internasional itu membuat Palembang dinilai cukup siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Akses transportasi menuju lokasi tersebut juga terbilang mudah. Palembang sudah memiliki sistem trasportasi kereta ringan yang kerap disebut LRT.
Sistem transportasi tersebut sudah berjalan sejak Palembang menjadi salah satu tuan rumah Asian Games 2023. Palembang menjadi satu dari dua wilahay di Tanah Air yang sudah memiliki sistem transportasi LRT sampai saat ini.
Advertisement
Gelora Sriwijaya yang Semakin Megah
Stadion Gelora Sriwijaya menjadi bangunan utama di Jakabaring Sports City. Stadion tersebut pertama kali dibangun pada 1 Januari 2001. Perlu waktu tiga tahun untuk menyelesaikan stadion tersebut.
Menyambut Piala Dunia U-20 2023, Stadion Gelora Sriwijaya terus bersolek. Renovasi terus dilakukan di berbagai aspek stadion. Termasuk penambahan kursi, pemasangan penutup lintasan atletik, hingga penambahan penerangan.
Stadion Gelora Sriwijaya memiliki ciri khas yang unik. Ia memiliki dua tribun yang tertutup atap dengan lengkungan yang khas.
Sebelum direnovasi kapasitas Stadion Gelora Sriwijaya bisa menyentuh angka 35 ribu penonton. Belakangan setelah dipasang kursi, stadion ini hanya bisa menampung 23 ribu penonton.
Kelahiran, Kejayaan, dan Kejatuhan Sriwijaya FC
Kota Palembang sampai saat ini masih memiliki klub kebanggaan bernama Sriwijaya FC. Klub ini didirikan pada 2004. Saat itu, SFC beridri setalah manajemen mereka mengakuisisi lisensi milik Persijatim Jakarta Timur.
Klub berjulukan Laskar Wong Kito ini pernah sangat dominan di kancah sepak bola Tanah Air. Torehan dua gelar liga, tiga gelar Piala Indonesia menjadi buktinya. Selain itu Sriwijaya juga memiliki rekor yang cukup apik di turnamen level Asia.
Setelah konsisten berada di papan atas, Sriwijaya FC akhirnya jatuh juga pada akhir musim Liga 1 2018. Mereka harus terdegradasi ke Liga 2 saat itu.
Sialnya, hingga kini SFC masih harus terus berlaga di Liga 2. Mereka masih belum bisa kembali ke level elite seperti yang mereka alami sedekade silam.
Advertisement