Bola.com, Jakarta - Hampir empat tahun lamanya Indonesia mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kini semua yang sudah dipersiapkan matang berakhir sia-sia.
Indonesia harus gigit jari lantaran FIFA selaku induk organisasi sepak bola dunia mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!
Advertisement
Penyebabnya karena penolakan masif dari sejumlah kalangan terkait keikutsertaan Timnas Israel U-20 di turnamen tersebut.
Pencoretan Indonesia sebagai host diumumkan FIF melalui situs resminya, Rabu (29/3/2023) malam. Menyusul pertemuan antara Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Doha, Qatar.
"Menyusul pertemuan hari ini (29/3/2023) antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua PSSI Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," bunyi pernyataan resmi FIFA.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terpilih Sejak 2019
Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 edisi 2021 pada 2019 silam. Kala itu Indonesia berhasil mengungguli dua kandidat lainnya yaitu Brasil dan Peru.
Terpilihnya Indonesia sebagai host turnamen dua tahunan tersebut diumumkan langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino. Pengumuman disampaikan dalam FIFA Council Meeting di Shanghai, China, 24 November 2019.
Awalnya ada 10 stadion yang dipersiapkan sebagai tempat pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021. Kesepuluh stadion tersebut adalah Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Bogor), dan Jakabaring (Palembang).
Kemudian, Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot Candrabhaga (Bekasi), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Manahan (Solo), Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Mandala Krida (Yogyakarta).
Pada akhirnya PSSI memutuskan enam stadion yang akan jadi venue Piala Dunia U-20. Antara lain Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Manahan, Stadion Jakabaring, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Advertisement
Tertunda 2 Tahun
Piala Dunia U-20 awalnya sempat mengalami penundaan selama dua tahun. Ajang yang sedianya dihelat pada 2021 tersebut terpaksa diundur karena pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda.
Meski ditunda ke tahun 2023, FIFA tetap mempertahankan status Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20, yang baru akan bergulir pada 20 Mei hingga 11 Juni tahun ini.
"Akibat pandemi COVID-19, FIFA telah memutuskan untuk membatalkan Piala Dunia FIFA U-20 putra dan Piala Dunia U-17 edisi 2021 putra, serta menunjuk Indonesia dan Peru masing-masing, yang akan menjadi tuan rumah turnamen pada 2021, sebagai tuan rumah edisi 2023," bunyi pernyataan resmi FIFA kala itu.
Persiapan Matang
Dalam persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023, sejumlah klub Liga 1 juga berkorban. Klub-klub seperti Persis Solo, Persebaya Surabaya, Bali United, dan Persib Bandung terpaksa mengungsi karena markas mereka sedang direnovasi untuk turnamen yang diikuti 24 negara tersebut.
Memasuki 2023, persiapan terus dikebut. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan safari ke beberapa stadion yang akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Belum lama ini, kunjungan maraton dilakukan PSSI untuk meninjau langsung kesiapan masing-masing venue sebelum sidak yang dilakukan FIFA.
"Jadi ya kita harus benar-benar memastikan kesiapan semua venue. Itulah kenapa kita hari ini turun ke lapangan. Kita mendampingi dan juga memberikan solusi kepada pemerintah daerah untuk bisa kita laksanakan sebaik-baiknya," kata Erick Thohir di Stadion Manahan, Solo Minggu (12/3/2023).
Perwakilan dari FIFA pun berkunjung ke Indonesia selama sepekan, pada 21-27 Maret. Mereka datang untuk meninjau masing-masing stadion yang menjadi venue Piala Dunia U-20 2023.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali menyebut bahwa pemerintah juga ingin memastikan semua persiapan berjalan lancar.
Apalagi, pemerintah pusat dan daerah sudah menjalin kerja sama yang tertuang dalam host city agreement soal komitmen masing-masing pihak dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
Advertisement
Gelombang Penolakan
Saat Indonesia terus berbenah, gelombang penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel U-20 malah bermunculan. Kalau dirunut, kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah diawali surat Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada 14 Maret 2023. Disusul, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyuarakan penolakan serupa.
Padahal, Israel memastikan satu tempat di Piala Dunia U-20 sejak Juni 2022. Israel mampu lolos ke semifinal Euro U-19 untuk menjadi satu dari lima wakil Eropa di Piala Dunia U-20. Bahkan, Israel berhasil lolos ke final, sebelum akhirnya kalah dari Inggris dengan skor 1-3.
Buntut dari penolakan yang masif kehadiran Timnas Israel U-20, FIFA pun memutuskan membatalkan pengundian babak penyisihan Piala Dunia U-20 2023. Awalnya drawing tersebut digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali pada 31 Maret 2023.
Kini, FIFA akan segera menunjuk tuan rumah baru untuk perhelatan Piala Dunia U-20 2023. "Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah," bunyi pernyataan FIFA pada Rabu (29/3/2023) malam.
Bunyi Rilis FIFA
Berikut ini surat atau rilis resmi dari FIFA perihal pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dalam surat ini, tertulis pula ancaman sanksi dari FIFA yang bisa dijatuhkan kepada Indonesia
Advertisement