Erick Thohir Belum Bisa Pastikan Stadion Dipta Jadi Venue Piala Dunia U-17

FOTO Konferensi Pers PSSI Perihal Piala Dunia U-17 2023 — Ketua PSSI, Erick Thohir saat memimpin konferensi pers terkait penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, Sabtu (24/6/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Denpasar - Playoff IBL 2023 antara Bali United Basketball menghadapi Satria Muda Pertamina di GOR Merpati Denpasar pada Kamis petang (6/7/2023), dihadiri tamu istimewa. Ketum PSSI sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir datang langsung menyaksikan pertandingan kedua tim.

Erick Thohir pun duduk di bangku VIP bersama dengan legenda basket Bali Cokorda Raka Satria Wibawa. Kedatangannya ke Bali bukan hanya menyaksikan playoff IBL 2023, tetapi juga melakukan kunjungan kerja ke KEK Sanur.

Erick Thohir pun angkat bicara mengenai Piala Dunia U-17. Stadion Kapten I Wayan Dipta masih belum bisa ditentukan apakah menjadi salah satu venue pertandingan atau tidak meskipun Gubernur Bali nyatakan kesiapan Bali sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-17. Berlaku juga untuk stadion lainnya.

"Untuk stadion mana saja yang dipakai, saya belum bisa menjanjikannya. Kami sudah mengusulkan 6-8 stadion ke FIFA,” bebernya. Menurutnya, Piala Dunia U-20 dan U-17 berbeda dari segi kepanitiaan. Itu sebabnya harus ada verifikasi ulang bagi FIFA untuk menentukan stadion mana saja yang layak sebagai tuan rumah.

Berita Video, kunjungan Erick Thohir ke JIS jelang Piala Dunia U-17

2 dari 4 halaman

Persoalan Lain

Foto: Erick Thohir Pantau Program Garuda Select untuk Skuad Piala Dunia U-17 2023 — Ketua umum PSSI, Erick Thohir, bersalaman dengan pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti saat memantau seleksi pemain untuk mengikuti program Garuda Select di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (6/7/2023). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Selain itu, permasalahan lain adalah stadion yang ditunjuk saat Piala Dunia U-20 seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan Solo, dan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, sudah dipakai oleh masing-masing klub.

Selain Stadion Jakabaring, empat stadion lainnya sudah dipakai sebagai venue pertandingan di pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024. Hanya Persib Bandung saja sebagai tuan rumah yang tidak memakai Stadion SI Jalak Harupat.

Maung Bandung memilih Stadion Gelora Bandung Lautan Api. “Verifikasi kan harus diulang. Kenapa diulang, karena lapangannya sudah dipakai kan. FIFA nanti akan meninjau lagi. Stadion yang menurut kami belum mendekati standar FIFA, akan di upgrade dan diperbaiki,” ungkapnya.

3 dari 4 halaman

JIS Juga Termasuk

Erick Thohir Garuda Select — Ketua umum PSSI, Erick Thohir menyapa para pemain seleksi Garuda Select di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Kamis (6/7/2023) pagi. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta International Stadium juga menjadi atensi PSSI. Masih banyak perbaikan yang harus dilakukan jika JIS diajukan sebagai salah satu calon stadion tuan rumah. Yang paling krusial adalah rumput dan akses menuju JIS.

“Ingat, PSSI tidak menentukan standar mana yang dipakai, tetapi yang berhak menentukan adalah FIFA. Jangan hal ini dijadikan polemic. Jangan ribut-ribut sendiri. Nanti kalau batal, nyesel lagi, salah-salahan lagi. Disangkutpautkan lagi dengan politik,” terangnya.

Untuk JIS lanjutnya, lahan parkir dan akses masuk menjadi salah satu atensi PSSI. Dengan kapasitas 82 ribu penonton, area parkir hanya mampu menampung kendaraan sekitar 1.200 kendaraan roda empat. “Nonton sepak bola, bukan seperti nonton konser. Jadi harus diperhatikan segala aspeknya. Waktu ada Konser Dewa 19, ada kerjasama dengan Ancol terkait lahan parkir,” tutupnya.

4 dari 4 halaman

Tentang JIS

Stadion yang sebenarnya bisa jadi salah satu ikon Jakarta. JIS sudah dilaunching sejak 24 Juli 2022. Waktu itu grand launching ditandai dengan pertandingan Persija Jakarta melawan Chonburi FC (Thailand). Namun setelah itu, stadion ini tak digunakan untuk pertandingan internasional lagi. Karena PSSI menganggap JIS belum memenuhi standart FIFA.

Padahal stadion ini tergolong megah. Punya kapasitas yang bisa menampung 82 ribu penonton. Yang terbesar di Indonesia. Karena Stadion Utama Gelora Bung Karno setelah direnovasi kapasitasnya turun menjadi 77 ribu. Jadi, bisa lebih banyak menampung tingginya animo suporter sepakbola di Indonesia.

Selain itu, atapnya menggunakan sistem buka tutup. Ini jadi yang pertama di Indonesia. Rumputnya disebut menggunakan hybird. Atau campuran antara rumput alami dan sintetis. Stadion ini termasuk football stadium. Karena tidak memiliki lintasan lari atau yang biasa digunakan cabang olahraga atletik.