Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir, meminta polemik Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, untuk diselesaikan demi Piala Dunia U-17 2023.
Erick Thohir mengungkapkan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2023, Anies Baswedan, telah mempersilakan JIS untuk diperbaiki.
Baca Juga
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Naturalisasi Ole Romney Dikebut, Erick Thohir Undang FIFA dan AFC Saksikan Pertandingan Timnas Indonesia Vs Bahrain
Setelah Dikritik Erick Thohir dan Shin Tae-yong, 2 Pemain Timnas Indonesia Ini Tampil Ngosek saat Melindas Arab Saudi
Advertisement
JIS didirikan di era kepemimpinan Anies. Stadion itu dibangun pada September 2019 hingga April 2023 yang memakan anggaran Rp4,5 triliun dan berkapasitas 82 ribu.
"Saya rasa polemik JIS sudah selesai lah. Pak Anies sudah bicara ini adalah aset Indonesia, silakan direnovasi," ujar Erick Thohir dinukil dari Antara.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ungkapan Erick Thohir
"Saya juga sudah bicara, JIS jangan dikaitkan dengan isu politis. Ini isu kami ingin menyukseskan Piala Dunia U-17 2023," jelas Erick Thohir.
Beberapa waktu lalu, Erick Thohir bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPUPR) RI, Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, hingga Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, telah menginspeksi JIS.
Erick Thohir juga membantah narasi yang beredar di media sosial bahwa biaya renovasi JIS mencapai Rp5 triliun.
Advertisement
Memohon
"Kalau dibilang anggaran JIS saja Rp5 triliun, itu salah. Sebanyak 22 stadion yang direnovasi itu anggarannya Rp1,9 triliun," imbuh Erick Thohir.
"Saya memohon kepada rekan-rekan media untuk membantu polemik yang tidak penting. Kan kita ingin perbaiki ini sama-sama agar Piala Dunia U-17 2023 berjalan sukses."
"Memangnya kita mau gagal lagi seperti Piala Dunia U-20 2023? Masa sudah diberikan kesempatan, digagalkan lagi oleh diri sendiri. Bangsa apa kita ketika gagal marah-marah, menang berjibaku saling menyalahkan," ucapnya.
Calon Venue Piala Dunia U-17 2023
Erick Thohir berencana mengajukan JIS ke FIFA sebagai venue Piala Dunia U-17 2023 yang akan digelar di Indonesia pada 10 November-2 Desember 2023.
Namun, pemerintah lebih dulu ingin mengganti rumput JIS dengan biaya Rp6 miliar.
Rumput JIS, yang berjenis hibrida alias kombinasi rumput zoysia japonica dengan sintetis, disebut tidak standar FIFA. Perbaikan total menjadi solusi satu-satunya.
Advertisement
Perkara Rumput
"Kami ingin memperbaiki ini. Tidak ada kaitannya dengan politik. Kami ingin mempunyai turnamen yang sukses. Kami mengusulkan. Rumput perdebatannya itu. Didebatkan lagi ini ahlinya, ya tidak selesai-selesai," ungkap Erick Thohir.
Sementara itu, Wakil Ketua PSSI, Ratu Tisha Destria, mengungkapkan rumput JIS ditumbuhi gulma atau tumbuhan pengganggu.
"Jenis rumput itu bermacam-macam. Saya bukan ahlinya. Nanti kalau saya ngomong begini, di media sosial dipotong lagi. Tidak mengerti rumput tapi ngomong rumput. Salah lagi. Karena sepotong-potong," ujar Erick Thohir.
Jangan Diperdebatkan
"Saya sudah bilang, jangan diperdebatkan lagi. Rumput yang ditanam di dalam lapangan dan luar lapangan itu sama. Kenapa yang di luar lapangan bagus? Karena sinar mataharinya cukup."
"Rumput itu hidup karena sinar matahari dan juga air. Kenapa yang di dalam lapangan tidak maksimal? Karena ada gulmanya," jelas pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI itu.
Ratu Tisha menjelaskan gulma yang berkeliaran di rumput JIS. "Sebab, kurang sinar matahari. Jadi seperti ada penyakit-penyakitnya, ada gangguan-gangguan karena kebanyakan atau kekurangan sinar matahari," ucap Tisha.
Advertisement
Media Tanam Rumput JIS
Rumput JIS butuh disinari matahari selama delapan jam sehari. Selain gulma, rumput JIS yang ditanam di karpet sintetis, medianya cukup dangkal sehingga akarnya tidak tembus ke bawah.
"Namun, dalam kasus JIS ini, rumputnya kekurangan sinar matahari," ungkap wanita kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985, tersebut.