Bola.com, Solo - Setelah menggelar berbagai ajang internasional, Stadion Manahan, Solo, akan kembali dipersiapkan untuk menyelenggarakan hajatan Piala Dunia U-17 2023. FIFA telah resmi memilih stadion ini sebagai lokasi pertandingan semifinal dan final.
Terpilihnya Stadion Manahan sebagai venue semifinal dan final Piala Dunia U-17 2023 memang menjadi kewenangan FIFA. Sebelumnya, badan induk sepak bola dunia itu sudah mengambil keputusan serupa sejak persiapan Piala Dunia U-20 2023.
Advertisement
Sayangnya, Piala Dunia U-20 2023 batal berlangsung di Indonesia. Karena berbagai polemik yang mengiringi kehadiran Timnas Israel U-20, FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia dan mengalihkannya kepada Argentina.
Kini, setelah batal menggelar event tersebut, Stadion Manahan akan kembali bersiap menghadapi hajatan yang berskala internasional. Piala Dunia U-17 2023 menjadi ajang terbaru yang digelar di stadion kebanggaan masyarakat Kota Solo ini.
Selain kualitasnya yang sudah memenuhi standar FIFA, stadion yang menjadi markas Persis Solo ini juga menyajikan beberapa keunikan yang menjadi ciri khas. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dihiasi Motif Batik Kawung
Keunikan Stadion Manahan sudah tersaji sejak menatap lanskap muka bangunannya. Sebab, stadion yang pertama kali dibangun pada 1989 ini menyajikan fasad atau muka bangunan dengan motif Batik Kawung.
Motif Batik Kawung dengan aksen warna coklat dan emas ini menghiasi dinding bangunan luar Stadion Manahan, sehingga memberikan kesan mewah untuk stadion berkapasitas 20 ribu penonton tersebut.
Tak hanya itu saja, motif ini juga diterapkan pada tribune penonton. Permainan tiga warna, yakni merah, kuning, dan biru, pada penataan kursi penonton juga memunculkan motif yang sama. Sehingga, motif Batik Kawung inilah yang melekat sebagai identitas Stadion Manahan.
Advertisement
Dijuluki Mini GBK
Proses renovasi yang digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai tahun 2018 itu memang turut menyulap wajah Stadion Manahan menjadi lebih modern dan gagah.
Setidaknya, dibutuhkan anggaran mencapai Rp300 miliar untuk mempercantik stadion ini. Berbagai fasilitas dibubuhkan untuk meningkatkan taraf stadion ini agar memenuhi standar internasional.
Bahkan, berkat berbagai perubahan itu, Stadion Manahan disebut sebagai versi mini dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Secara kapasitas, Stadion Manahan memang jauh lebih kecil ketimbang SUGBK, yakni 20 ribu berbanding 77 ribu.
Venue Berskala Internasional
Sejak sebelum direnovasi, Stadion Manahan memang sudah sering ditunjuk sebagai lokasi penyelenggaraan berbagai ajang berskala internasional. Kebiasaan ini terus berlanjut hingga stadion ini berganti rupa.
Event internasional pertama yang berlangsung di stadion ini ialah ajang ASEAN Para Games 2022. Saat Kota Solo ditunjuk sebagai tuan rumah, Stadion Manahan menjadi salah satu lokasi pertandingan berbagai cabor pada ajang multi-event tersebut.
Yang terbaru, Stadion Manahan menjadi tuan rumah Timnas Indonesia U-23 saat menciptakan sejarah baru di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Kesuksesan Garuda Muda lolos untuk pertama kali dalam sejarah diukir di stadion kebanggaan Wong Solo tersebut.
Advertisement