Bola.com, Quito - Ekuador tak main-main dalam persiapan jelang Piala Dunia U-17 2023. Federasi Sepak Bola Ekuador (FEF) mengirim utusan untuk memantau situasi Surabaya, Jawa Timur, yang akan jadi markas Ekuador.
Dua utusan yang dikirim FEF untuk memantau situasi Surabaya, Jawa Timur, adalah koordinator tim nasional, Claudio Campos, dan pelatih fisik U-17, Abiguey Vasquez. Mereka mendapatkan tugas khusus dari FEF dalam lawatan ke Surabaya.
Baca Juga
Advertisement
FEF meminta Claudio Campos dan Abuguey Vasquez untuk mempelajari kondisi Surabaya untuk kebutuhan logistik dan pendukung Ekuador selama Piala Dunia U-17 2023. Mereka juga diminta berkoordinasi dengan FIFA yang berkantor di Jakarta.
"Kami mengadakan pertemuan dengan para pejabat FIFA untuk mendiskusikan rincian perjalanan, akomodasi, makanan, dan lain-lain," kata Claudio Campos seperti dikutip Primicias.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cari Lokasi Adaptasi
Ekuador direncanakan tidak langsung bertolak ke Surabaya saat tiba di Indonesia jelang Piala Dunia U-17 2023. Mereka akan mencari lokasi alternatif untuk bisa beradaptasi dengan situasi Indonesia.
Proses adaptasi sangat penting mengingat adanya perbedaan zona waktu antara Ekuador dan Indonesia selama 12 jam. Selain itu, skuad Ekuador juga dihadapkan pada proses adaptasi cuaca dan faktor non teknis lain.
"Kami juga sedang mencari akomodasi alternatif, sementara periode adaptasi sedang ditentukan, mengingat perubahan zona waktu," tegas Claudio Campos
Advertisement
Genjot Uji Coba
Ekuador juga tancap gas persiapan jelang Piala Dunia U-17 2023. Ekuador menggelar sejumlah uji coba melawan Panama dan klub lokal.
Pelatih Diego Martinez menyebut sejak awal sudah mengagendakan laga uji coba melawan sesama pesaing di Piala Dunia U-17 2023. Seperti diketahui, Ekuador tergabung di Grup A Piala Dunia U-17 2023 bersama Panama, Timnas Indonesia U-17, dan Maroko.
"Ini berfungsi untuk mulai mengenal lawan di Piala Dunia. Kami telah sepakat sebelum pengundian dan semuanya sudah diatur. Kedua tim memutuskan ini akan menjadi hal yang positif dan kami memanfaatkan momen ini," jelas Martinez.