Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-17 sempat lama menjalani pemusatan latihan di Jerman. Tak kurang dari enam pekan Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan berlatih dan menjalani laga uji coba di negara tersebut.
Sejak beberapa hari terakhir, skuad Timnas Indonesia U-17 sudah kembali ke Tanah Air. Program latihan yang sudah dijalani di Jerman pun dilanjutkan.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Jumat (27/10/2023) petang, skuad Timnas Indonesia U-17 menjalani latihan di Jakarta, tepatnya di Stadion PTIK. Sang pelatih, Bima Sakti pun menjelaskan program latihan skuadnya di Jakarta.
"Sebenarnya, kami hanya meneruskan dan melanjutkan program latihan dari Jerman," ujar Bima di situs resmi PSSI.
"Materi latihan tadi adalah pemulihan fisik dan adaptasi cuaca di Indonesia, serta beberapa latihan lain seperti set piece, dan game plan," sambungnya.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Adaptasi Cuaca
Timnas Indonesia U-17 menurut Bima Sakti juga akan melakukan adaptasi kembali terhadap cuaca di Indonesia. Sebab, selama berada di Jerman, skuad Garuda Asia dihadapkan pada suhu udara yang dingin.
"Kami juga akan melakukan latihan di malam hari, karena menyesuaikan laga kami di Piala Dunia nanti yang dimainkan malam hari," lanjutnya.
"Di Jerman kami ada di kondisi cuaca dingin dengan 12, kadang 10, bahkan sampai 6 derajat celcius. Di sini kita kembali suhu panas, jadi harus adaptasi lagi," jelasnya.
Advertisement
Sempat Jet Lag
Bima Sakti kemudian menyatakan ada beberapa pemain yang sempat mengalami jet lag. Para staf pelatih juga mengalami hal serupa.
Sebab, Jerman dan Indonesia memiliki perbedaan waktu dan cuaca yang cukup jauh.
"Alhamdulillah pemain sudah bisa beraptasi. Walau ada beberapa dari mereka mengalami jet lag, itu biasa. Kami pelatih juga. Karena perbedaan waktu lima sampai enam jam, waktu istirahat juga," jelasnya.