Bola.com, Bandung - Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, mengatakan antusias penonton untuk menyaksikan laga Piala Dunia U-17 2023 cukup tinggi. Tercatat ribuan penonton selalu memadati setiap pertandingan di fase grup.
PSSI memang berupaya memenuhi target dari FIFA mengenal jumlah penonton dalam setiap pertandingan Piala Dunia U-17. Di mana, dalam setiap pertandingannya FIFA menargetkan 10-18ribu penonton.
Baca Juga
Advertisement
Tisha melihat untuk laga di fase Grup C Piala Dunia U-17 di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), antara Inggris melawan Kaledonia Baru dan Brasil kontra Iran menyedot hampir 10ribu penonton.
"Beberapa di Jakarta International Stadium (JIS) sudah hampir 10 ribu jadi lumayan. Di Bandung walaupun hujan deras, alhamdulillah saya lihat beberapa hari ini kita harapkan makin hari makin ramai," kata Tisha kepada wartawan, Minggu (12/11/2023).
Tisha mengaku keinginan besarnya adalah masyarakat antusias datang secara langsung ke stadion. Karena pihaknya sudah memberikan kemudahan penonton dalam membeli tiket.
"Ini kan tiketnya hari turnamen, dapat dua match, jadi bisa enjoy keluar masuk stadion. Semoga ini ke depan lebih baik. Jadi kami sama-sama ajak masyarakat pencinta bola untuk menikmati eventnya," terangnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Promosi
Tisha menyebut kemeriahan gelaran Piala Dunia U-17 hingga mencapai target merupakan tanggung jawab bersama. Dari PSSI, sejauh ini terus meningkatkan promosi agar masyarakat bisa memadati stadion.
"Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Posisinya kami LOC dan PSSI bersama FIFA selalu meningkatkan publikasi kita, apa yg harus diperbaiki, kita harus peningkatan. Itu setiap hari, jangan khawatir karena itu akan terjadi peningkatan. Itu harus terjadi setiap harinya, gak cuma soal itu saja tapi di berbagai tempat," ujarnya.
"Contohnya tata letak pembuangan sampah, bagaimana sponsor atur pesannya dan sebagainya. Kita akan servis itu sebaik mungkin untuk menerima kalian," tambahnya.
Menurut Tisha, turnamen sepak bola berkaliber internasional seperti Piala Dunia yang menjadi daya jualnya ialah sepak bolanya. Maka dari itu, hal yang ditingkatkan untuk menarik minat penonton adalah fasilitas persepakbolaannya.
“Kita harus tahu seberapa sih level u-17 dunia, yang seharusnya kita harapkan. Jadi, kalau nanti ke depan sama monitoring progres, kami tahu ekspekstasi harus menuju ke mana. Selama ini kan enggak kebayang, anak yang disebut bagus umur 17 tahun tuh gimana. Nah, kita sama-sama lihat itu,” tuturnya.
Advertisement
Evaluasi
Ratu Tisha juga menyebut pihaknya terus melakukan evaluasi dan pembenahan terkait isu-isu yang berkembang selama penyelenggaraan ajang Piala Dunia U-17 2023.
Hal ini dilakukan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-17 berjalan dengan lancar. Salah satu yang sempat ramai dibahas adalah keluhan dari peserta Piala Dunia U-17 soal kemacetan di Kota Bandung.
"Kami selalu sortir semua isu-isu dengan detail, dari teknis di lapangan sampai luar lapangan. Ketertiban, keamanan, sampai juga detail-detail pelayanan terhadap tim tamu," kata Ratu Tisha kepada wartawan, Minggu (12/11/2023).
"Secara organisasi alhamdulillah berjalan dan itu memudahkan kita mana area yang harus diperbaiki dan tingkatkan," tambahnya.
Menurut Tisha, gelaran Piala Dunia U-17 jadi awalan bagi Indonesia untuk menyambut event-event besar lainnya ke depan. Sehingga, ajang dua tahunan ini harus serius dalam penyelenggaraan.
"Pertama ini adalah awal mula bagi Piala Dunia kita U-17, awal mula FIFA turnamen sempat kita gadang-gadangkan one day hosting senior kita mesti latihan dulu, latihannya pake FIFA World cup u-17," terangnya.
"Mungkin nanti woman, girls, atau nanti U-23, kita lihat ke depannya. Kalau kita gak latihan, kita gak tahu seberapa besarnya sistem yang harus kita gunakan. Kita gak bisa serta merta memakai yang sedang berjalan datang dengan sistem sendiri," ungkap Tisha.
Layanan Publik
Tisha memastikan pihaknya akan terus memperbaiki pelayanan publik dan siap menerima masukan dari semua sisi, terutama permasalahan shuttle bus di Surabaya. Di mana sebelumnya suporter kesulitan mendapatkan bus karena armada yang terbatas.
"Shuttle sistem juga sudah kita perbaiki bersama dengan Dishub Surabaya, hari ini sedang ada simulasi dengan Surabaya H-1 pertandingan tim nasional. Alhamdulillah tadi malam saya dapat laporan di Bandung berjalan lancar. Kita monitor terus, supaya keluarga nyaman," jelasnya.
"Nah Jakarta dan Bandung hari ini masih matchday, kita lihat. besok ada rest nah setelah sehari kita simulasikan seperti apa. Dan di Solo juga semuanya lagi musim hujan, jadi venue harus dibenahi sama sama setiap harinya," tambahnya.
Advertisement