Bola.com, Surabaya - Mantan pelatih timnas U-16 dan timnas U-19, Fakhri Husaini, angkat topi dengan pencapaian Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023.
Timnas Indonesia U-17 mampu meraih dua poin dari dua pertandingan Gru A Piala Dunia U-17 2023 setelah mengimbangi Timnas Ekuador U-17 dan Timnas Panama U-17 1-1.
Baca Juga
Advertisement
Dalam partai terakhir Grup A, Timnas Indonesia U-17 akan melawan Timnas Maroko U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Kamis (16/11/2023) malam WIB.
Tim berjulukan Garuda Asia itu mesti menang atas Maroko U-17 demi lolos ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023 tanpa perlu menggantung nasib dengan hasil peserta lain.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
4 Aspek
"Ada empat aspek yang menunjang penampilan pemain dan tim. Keempatnya adalah fisik, teknik, taktik, dan mental. Soal fisik bukan perkara mudah mengembalikan recovery ketika bermain tiga hari sekali," ujar Fakhri di Surabaya.
"Saya yakin pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, dengan semua staf pelatih dan ofisial tentu sudah memikirkan itu. Soal teknik dan skill, kita terlalu banyak kehilangan bola di area sendiri pada partai pertama."
"Kemudian jumlah operan yang salah dan persentasenya cukup tinggi. Yang sukses 68 persen, berarti ada 32 persen yang salah. Untuk memperbaiki aspek ini tidak mudah, tidak mungkin dua hari yang tadinya salah terus kemudian besok bisa lebih bagus," imbuhnya.
Advertisement
Mesti Menang
"Ketiga terkait taktik. Melawan Maroko U-17, kita perlu menang. Coach Bima Sakti mau bermain dengan cara apa? Apakah bertahan di dalam sembari menunggu mereka menyerang. Kalau bisa merebut bola kemudian melakukan transisi positif yang tepat," ujar Fakhri.
"Atau dari menit awal, kita melakukan pressing. Tentu kedua pilihan ini sama-sama ada plus minus. Tinggal coach Bima Sakti mengukur seberapa cepat recovery agar pemain bisa bugar kembali setelah istirahat."
"Paling penting adalah mental. Coach Bima Sakti sempat mengeluh di beberapa pernyataan yang beredar di media sosial, pemain-pemainnya begitu banyak mendapatkan hujatan ketika seri dengan Ekuador U-17," ucap Fakhri.
Tugas Berat
Fakhri sadar bahwa Bima Sakti mempunyai tugas berat untuk mengembalikan kepercayaan diri para pemain Timnas Indonesia U-17 dan menetralisir kritik negatif dari netizen.
"Ini tidak mudah. Saya pernah mengalami ini ketika memegang timnas U-16 dan timnas U-19. Paling berat adalah ketika pemain sudah berjuang tetapi masih tidak mendapatkan penghargaan yang layak," terang Fakhri.
"Mereka masih berusia 17 tahun, harapan kita terlalu tinggi. Sah-sah saja, tapi jangan membebani mereka dengan beban yang mereka tidak sanggup memikul itu. Mereka sekarang, syukur alhamdulillah mendapatkan satu poin kontra Panama U-17. Paling tidak ini bisa membantu mereka untuk mengembalikan kepercayaan diri," paparnya.
Advertisement
Dapat Kritikan
"Mereka begitu banyak mendapatkan kritikan. Tentu pemain 17 tahun, cara merespons suatu kritik tidak sama dengan pemain U-20 apalagi senior. Ini yang saya khawatirkan justru ketika pemain-pemain ini masih belum bisa move on dari kritikan netizen," kata Fakhri.
"Kemudian penilaian lain yang tidak memberikan apresiasi terhadap perjuangan mereka. Tapi saya lihat, ketika mereka mendapatkan satu poin kemarin, sudah mulai banyak yang memberikan pujian. Dukungan-dukungan seperti ini yang dibutuhkan pemain usia muda."
"Tanpa peduli apapun hasil Timnas Indonesia U-17, setelah penyisihan grup mereka lolos atau tidak, mereka layak mendapatkan apresiasi. Apalagi dengan capaian sekarang yang belum pernah kalah, mencetak dua gol dan kebobolan dua gol, hingga tampil jauh lebih baik pada laga kedua. Kita berharap melawan Maroko U-17 mereka bisa tampil lebih baik lagi," ujar Fakhri.
Posisi Terjepit
Saat ini, Timnas Indonesia U-17 berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup A dengan dua poin hasil imbang 1-1 kontra Timnas Ekuador U-17 dan Timnas Panama U-17.
Garuda Asia terpaut dua angka dari Ekuador U-17 di singgasana Grup A dan satu poin dari Maroko U-17 yang menempati posisi kedua.
Hanya juara, runner-up grup, dan empat peringkat ketiga terbaik yang berhak melaju ke 16 besar Piala Dunia U-17 2023. Posisi Timnas Indonesia U-17 masih jauh dari kata aman.
Advertisement