Bola.com, Jakarta - Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 tak bisa dilepaskan dari peran ribuan volunteer yang menjadi tulang punggung selama hajatan ini berlangsung. Berbagai pengalaman menarik pun mewarnai tugas sehari-hari yang dijalani para sukarelawan ini.
Salah satu volunteer yang bertugas di Piala Dunia U-17 2023, Nabila Nurul Habiballah, mengisahkan panjang lebar ihwal pengalaman berharganya. Proses panjang yang mesti dilalui untuk bisa ikut berpartisipasi di eventini rasanya tak sia-sia.
Baca Juga
Advertisement
Sebab, untuk bisa menjadi bagian dari hajatan bersejarah ini, ia harus melalui mekanisme recruitment yang berlangsung selama nyaris delapan bulan. Selain tahapannya yang panjang, persaingannya juga terhitung ketat.
“Tahap penerimaan awal itu sudah berlangsung sejak bulan Desember tahun lalu. Awalnya, kami mengisi formulir melalui platform FIFA Volunteer secara daring,” kata Nabila saat dihubungi Bola.com, Minggu (19/11/2023).
“Dari 100 ribu pendaftar, yang mendapat panggilan untuk wawancara sekitar 3000 peserta. Akhirnya hanya ada sekitar 1000 teman-teman volunteer yang terpilih untuk menjadi bagian dari event ini,” lanjutnya.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Interaksi Langsung dengan Pemain
Perempuan yang akrab disapa Bella ini mendapatkan penempatan di Divisi Team and Referee Services. Secara lebih spesifik, dia bertanggung jawab di bidang Team Service untuk bagian Training Site.
Tugas utamanya ialah memastikan kondisi lapangan siap digunakan untuk latihan. Ketersediaan peralatan yang dibutuhkan peserta Piala Dunia U-17 2023 juga termasuk dalam tanggung jawabnya.
Dengan berbagai tugas itu, divisi ini memang menjadi ujung tombak untuk memastikan kenyamanan para pemain, ofisial, dan pelatih, selama menjalani sesi latihan.
Peran inilah yang memberi peluang bagi Bella untuk bersinggungan langsung dengan seluruh anggota tim. Selama bertugas sebagai volunteer di Solo, ia sudah pernah mendampingi beberapa peserta, mulai dari Spanyol, Mali, Ekuador, dan Kanada.
“Untuk ke depannya, mungkin nanti bisa mendapat kesempatan untuk mendampingi negara-negara lain juga. Karena Solo menjadi tuan rumah hingga partai final nanti,” ujarnya.
Advertisement
Kelakuan Pemain Muda
Berbagai pengalaman menarik pun mengiringi penugasan Bella selama bertugas. Perilaku para pemain pada Piala Dunia U-17 2023 ini tampaknya tak jauh berbeda dengan remaja-remaja seusianya.
Rata-rata pemain yang tampil di Piala Dunia U-17 2023 ini masih berusia antara 16 hingga 17 tahun. Kelakuan pemuda yang setara dengan pelajar sekolah menengah atas (SMA) ini ada-ada saja.
“Seperti anak SMA pada umumnya. Ada waktunya bermain-main, ada saatnya serius. Kalau latihan, mereka sangat serius. Tapi, kalau saatnya istirahat, mereka bisa saling bercanda,” katanya.
“Semuanya juga sangat amat respectful dengan volunte er dan local organizing committee (LOC). Kalau berpapasan, banyak juga yang duluan menyapa kami. Mereka tak lupa untuk berterima kasih.”
Diajak Lari Pemain Mali
Salah satu pengalaman yang paling diingat oleh Bella ialah ketika bertugas mendampingi Timnas Mali U-17. Sebab, dia selalu diajak untuk ikut melahap sesi lari mengitari lapangan sebelum latihan berlangsung.
Dari pengalaman Bola.com meliput sesi latihan anak asuh Soumalia Coulibaly, para pemain memang sering melontarkan candaan. Misalnya, mereka sempat menggoda awak media yang tengah mengambil gambar dari sisi lapangan.
“Yang paling aku ingat waktu menunggu latihan Timnas Mali U-17. Nah, ada satu pemain yang selalu mengajak aku untuk ikut berlari keliling lapangan,” ujarnya.
“Setiap mendapat tugas mendampingi Mali, dia selalu ngajak lari lagi. Katanya, ‘Are you ready for today’s run?’” tambahnya sembari tertawa.
Advertisement
Belajar Tari dari Ekuador
Perempuan yang berasal dari Riau ini juga sempat mendapat kisah-kisah menarik dari rekan sejawatnya. Momen ini terlintas ketika mendampingi Timnas Ekuador U-17 yang mulai singgah di Kota Bengawan setelah lolos dari Grup A.
Bella menyebut, rekannya sempat mendapat tawaran untuk berlatih dansa. Para pemain juga sangat ramah dengan volunteer. Hubungan semacam ini turut membantu para sukarelawan untuk menikmati tugas-tugasnya selama Piala Dunia U-17 2023.
“Saat temanku bertugas bersama Timnas Ekuador U-17, mereka sangat humble dan ramah. Kita yang menjadi volunteer diajari tang o dance ala mereka,” katanya.
“Jadi, sepanjang latihan benar-benar seru karena semua official-nya terbuka dengan volunteer yang bertugas. Jadi, kita sebagai volunteer juga enjoy m enjalani shift yang ada,” lanjutnya.
Relasi Tanpa Sekat
Bagi Bella, Piala Dunia U-17 2023 ini meninggalkan kesan yang cukup mendalam. Apalagi, dia sebelumnya juga pernah terlibat dalam kepanitiaan event berskala internasional, yakni saat Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang.
Relasi tanpa sekat dengan partisipan akan terus melekat dalam ingatannya. Sebab, selain fokus untuk menatap setiap tantangan di kejuaraan ini, para pemain memiliki ketertarikan tersendiri untuk memahami kultur setempat.
“Yang selalu bikin serut tuh, selain excited buat pertandingan, mereka juga sangat antusias untuk memahami budaya dan bahasa Indonesia,” ujarnya.
Mereka kerap bertanya arti dari frasa-frasa tertentu seperti ‘apa kabar’, terima kasih, atau sekedar ngobrol-ngobrol ringan . Jadi, kami sebagai volunteer tidak merasa ada sekat dengan tim-tim yang berasal dari negara lain.”
Advertisement