Bola.com, Jakarta - Kapten Argentina, Claudio Echeverri menjadi sumber inspirasi kesuksesan timnya sejauh ini. Tim Tango dibawanya melaju ke semi-final Piala Dunia U-17 2023.
Sempat dikalahkan Senegal di laga perdana, anak asuh Diego Placente mampu bangkit. Gol pembuka via tendangan bebas dari El Diablito berhasil membuka asa Argentina.Kemenangan telak 4-0 atas Polandia lantas memberikan Argentina status juara Grup C.
Advertisement
Mereka melanjutkan penampilan cemerlang dengan menghajar Venezuela lima gol tanpa balas di babak 16 besar.Pertarungan kontra Brasil di perempat-final, lantas jadi panggung pemain asal River Plate itu.
Echeverri unjuk kebolehan kontra rival abadi Amerika Latin dengan menorehkan hat-trick.Catatan luar biasa itu membawanya memuncaki daftar topskor bersama kompatriotnya Agustin Roberto.
Keduanya sama-sama mengoleksi lima gol.Tak hanya itu, ia pun dinilai layak merebut titel pemain terbaik turnamen. Dengan catatan, La Albiceleste mampu meraih trofi Piala Dunia U-17 pertamanya tahun ini.
Sembari menantikan jawabannya, berikut sejumlah fakta menarik yang berhasil dikumpulkan Bola.com di sepanjang kariernya.
----
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Poster River Plate
Kebolehan Echeverri di sepak bola lokal telah memberi banyak perhatian dari para pemandu bakat.
Tak terkecuali dari klub raksasa Argentina, River Plate.Direktur perekrutan River Plate, Daniele Brizuela mengaku takjub dengan bakat besar dari bocah berusia 10 tahun pada 2016.
Kebetulan, Echeveri memiliki impian yang sama untuk berseragam Los Millonairos. Di dinding kamarnya, dipenuhi poster para pemain River Plate.
Advertisement
Terima Kasih Youtube
Nama Echeverri pertama kali melambung di usia 12 tahunan. Itu berawal dari cuplikan pertandingannya di salah satu platform video, Youtube.
Dalam sebuah pertandingan kelompok umur yang berlangsung di Venezia, Italia, Echeverri muda berhasil menginspirasi kemenangan 6-1 River Plate atas raksasa Italia, Juventus.
Di laga tersebut, dia tak hanya mencetak quat-trick plus sebiji assist. Sentuhan dan cara mengeksekusi bola, terlihat jauh lebih matang dari pemain seusianya.
Pertemuan dengan Lionel Messi & Impian Baru
Setelah mengundang decak kagum di tim muda River Plate, dia diganjar kontrak profesional pertama. Panggilan Timnas Argentina senior untuk berlatih bersama juga ikut datang kepadanya. Momen besar itu terjadi pada Maret 2023.
Kala itu ia dipanggil pelatih Lionel Scaloni yang tengah melakukan persiapan menjalani laga persahabatan dengan status juara dunia.
Kesempatan itu tak disia-siakan Echeverri untuk menyapa sang idolanya, Lionel Messi. Raja sepak bola itu juga yang membuatnya berkarier di Spanyol bersama Barcelona.
Advertisement
Real Madrid Kirim Tim Scouting
Kehebatan Echeverri telah lama terendus klub-klub raksasa Eropa. Sejak tampil cemerlang di Kualifikasi Piala Dunia U-17, para pemandu bakat terus memicingkan matanya lebih tajam.
Terkini, catatan lima gol yang dibuatnya di Indonesia menarik perhatian lebih banyak raksasa Eropa. Menurut laman Diario Sport Real Madrid telah mengutus talent scouting terbaiknya ke Indonesia.
Echeverri bakal jadi komoditas istimewa pada bursa transfer Januari nanti. Selain Real Madrid, ada klub-klub macam Manchester City, Paris-Saint Germain, AC Milan hingga Atletico Madrid yang meminati jasanya.
Kritik Lapangan JIS
Echeverri pernah memberikan pernyataan jujur saat ditanya awak media terkait lapangan Jakarta International Stadium (JIS) pasca kemenangan kontra Polandia di laga terakhir fase grup.
Argentina yang dalam dua laga sebelumnya bermain di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, mengaku tak nyaman saat bermain JIS, walau menang telak 4-0.
"Lapangan bermain sangat tidak padat dan tak basah juga. Jadi agak buruk. Lapangan Bandung lebih baik, tetapi tak masalah. Kami mencoba tetap bermain dan berhasil memenangkan pertandingan," ucapnya.
Advertisement