Bola.com, Solo - Menjadi volunteer adalam sebuah event internasional tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Hal itu yang juga dirasakan oleh Gilang Surya Pratama, seorang volunteer yang bertugas di Piala Dunia U-17 2023.
Pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu ditempatkan sebagai volunteer di divisi media operation. Tugas utama Gilang adalah mengatur peliputan yang dilakukan jurnalis, baik saat sesi latihan maupun hari pertandingan.
Advertisement
Menurut Gilang, ini merupakan kesempatan langka yang belum tentu datang dalam beberapa tahun lagi.
"Kesempatan seperti ini enggak setiap hari ada. Apalagi event sebesar Piala Dunia. Saya ditempatkan di media operation saat turnamen ini, ya tugasnya mengoordinasikan media," ujar Gilang Surya Pratama kepada Bola.com.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berawal Mendaftar untuk Piala Dunia U-20
Gilang sebenarnya bekerja sebagai ghost writer di Jakarta. Awalnya, ia lebih dulu mendaftar sebagai volunteer untuk Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar di Indonesia tetapi akhirnya batal dan dipindahkan ke Argentina.
"Dulu dapat info yang Piala Dunia U-20, saya sudah daftar dan dapat info diterima, tetapi kemudian batal," ujarnya.
"Kemudian kalau yang U-17 ini adalah untuk teman-teman yang sudah approve saat U-20, bisa lanjut ke U-17. Sementara rekrutmen relawan yang baru hanya dibuka, tetapi slotnya sedikit," lanjutnya.
Advertisement
Suka dan Duka
Perhelatan Piala Dunia U-17 2023 menjadi catatan sejarah baru bagi Indonesia. Sebab, untuk kali pertama Indonesia didapuk sebagai tuan rumah turnamen sepak bola internasional level FIFA.
Kini Piala Dunia U-17 sudah lebih dari dua pekan bergulir, sejak dimulai pada 10 November lalu. Banyak suka dan duka yang dilalui Gilang Surya Pratama selama bertugas di turnamen bergengsi kelompok usia tersebut.
"Yang pasti kalau sukanya bisa mendapatkan pengalaman, relasi, dan teman baru. Kalau duka, ya menurut saya pribadi soal pulangnya malam-malam kali ya. Media operation tugasnya membantu teman-teman wartawan, jadi ya sampai selesai mereka bekerja," ujarnya.
Selama mendampingi awak media di Piala Dunia U-17 2023, Gilang mengaku tidak menemui kendala. Menurutnya, para jurnalis bisa diajak bekerja sama dengan baik.
"Alhamdulillah teman-teman media bisa berkoordinasi dengan baik, karena mereka bisa bekerja sama dan taat peraturan. Ini sangat membantu kami dalam bertugas," lanjutnya.
Pernah Bertugas di Olimpiade Tokyo
Sebelum Piala Dunia U-17 2023, Gilang beberapa kali menjadi relawan event olahraga level internasional. Beberapa di antaranya Asian Games 2018 hingga Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, yang dihelat pada 2021 lalu.
Gilang berada di arena yang sama ketika ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meraih medali emas Olimpiade Tokyo.
Kala itu, Greysia/Apriyani sukses menyabet medali emas bagi Indonesia setelah mengalahkan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo.
"Kalau saya bilang itu hoki banget. Pas momen itu, saya menyaksikan, tetapi harus muter sana sini, jadi tidak bisa fokus melihat euforianya," kenangnya.
"Saya ikut merinding saat itu. Walau tidak kenal, tetapi tahu sama-sama dari Indonesia, rasanya pasti bangga banget."
"Nah, kalau yang berkesan pas Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang karena itu untuk kali pertama jadi relawan dan waktu itu saya bertugas di Stadion Wibawa Mukti," pungkas pria berusia 29 tahun itu.
Advertisement