Bola.com, Changzhou - Ganda campuran Indonesia, Edi Subaktiar/Gloria Emmanuelle Widjaja gagal mempersembahkan gelar Cina Masters 2015. Edi/Gloria harus takluk di partai final usai dikalahkan unggulan pertama Tiongkok, Liu Cheng/Bao Yixin lewat pertandingan ketat tiga gim.
Edi/Gloria sebenarnya tampil baik saat melakoni gim pertama. Pemilihan strategi menyerang dan terus menekan ternyata menjadi jurus ampuh. Pasangan Tiongkok dibuat kerepotan meladeni permainan agresif ganda Indonesia tersebut. Hasilnya mereka sukses mencuri gim pertama dengan kemenangan 21-18.
Memasuki gim kedua, penampilan Edi/Gloria terlihat menurun. Tampil habis-habisan saat gim pertama membuat stamina Edi/Gloria kedodoran. Ini membuat gim kedua menjadi milik pasangan Tiongkok 21-15.
Pada gim pamungkas, pertandingan alot terjadi. Jual beli serangan kerap diperagakan kedua tim. Namun, keberuntungan tampaknya belum berada di pihak Edi/Gloria setelah mereka harus menyerah dengan skor akhir 24-26.
"Kami terlalu fokus dengan permainan kami di game ketiga. Sampai-sampai kami tidak sadar saat lawan mengubah pola permainan. Akhirnya kami harus kalah. Mereka masih lebih unggul dari kami. Secara peringkat mereka juga termasuk kelas atas," kata Gloria seperti dikutip dari BadmintonIndonesia.Org.
Lebih lanjut berbicara soal penurunan permainan pada gim kedua, Edi menjelaskan kram otot paha membuat permainannya menurun.
"Di game pertama kami mencoba untuk selalu menyerang pasangan Tiongkok dan alhamdulillah kami bisa menang dan membuat mereka tertekan. Tapi di game kedua kami kalah karena saya merasakan seperti otot paha yang ketarik kencang, jadi saya putuskan untuk melepas game kedua," jelas Edi.
Sekadar info, Edi/Gloria menjadi satu-satunya finalis yang tidak berasal dari Tiongkok. Selebihnya, sembilan finalis dari lima sektor disapu bersih oleh pemain tuan rumah.
Baca Juga:
Advertisement
Imbang dengan Atalanta, Roma Kian Tertinggal dari Juventus