Bola.com, Jakarta - Performa individu LeBron James melawan Chicago Bulls di semifinal Eastern Conference diakui bukanlah torehan terbaiknya. Akan tetapi, di laga itu ia menjadi penentu kemenangan Cavaliers melalui tembakannya di detik-detik terakhir.
James melakukan satu momen oke pada 1,5 detik terakhir pada game keempat, Minggu (10/5) di United Center. Jump shot James dari jarak tujuh meter sangat baik, melewati pemain bertahan Jimmy Butler. Bola berhasil masuk saat buzzer akhir berbunyi. Dua poin tersebut memberikan Cavaliers kemenangan 86-84 atas Bulls.
Advertisement
James membuat poin melalui 10 tembakan dari 30 percobaan. Ia mengatakan, "saya sudah membuat tembakan besar sebelum postseason. Jelas, hal ini merupakan kemenangan besar bagi tim kami. Anda tidak ingin turun 3-1 melawan siapa pun. Kami mampu untuk mendapatkan kembali keuntungan dengan tembakan itu," katanya dikutip dari USA Today.
James menyelesaikan pertandingan dengan 25 poin, 14 rebound, dan delapan assist. Secara rata-rata ia membukukan 26 poin, 11,3 rebound, dan sembilan assist dalam empat pertandingan.
Namun James yang menghargai efisiensi, menilai apa yang diperlihatkannya di game ini bukan performa paling efisiennya. Menggali statistik lebih dalam, ia menembak 43,1% dari lapangan, termasuk 10,5% pada zona three-pointer, dan telah melakukan 5,8 turnovers per game, termasuk 15 kali di dua pertandingan terakhir.
"Saya benci tidak menjadi efisien," kata James, yang berhasil melakukan 30 tembakan dalam pertandingan playoff untuk pertama kalinya sejak 2009.
James sangat gembira setelah ia membuat tembakan penentu kemenangan saat masuk ke ruang ganti Cavaliers. Akan tetapi, dia muram dalam konferensi pers pasca pertandingan.
"Saya hanya tidak suka membiarkan rekan tim down," katanya. "Saya melakukan hal itu hanya beberapa kali di empat permainan terakhir."
Baca Juga :
Gilas Pelicans, Warriors Lolos ke Semifinal NBA
Tekuk Pelita Jaya, Satria Muda Jadi Juara NBL 2014/2015
Pelatih Satria Muda: ke Final tapi Performa Tim Belum Maksimal