Bola.com, Surabaya - Duel seru perebutan gelar juara WBO Asia Pacific kelas ringan 61,24 kg tak lama lagi bakal tersaji di Surabaya. Sang juara asal Indonesia [Daud "Cino" Yordan](2227921 "Daud "Cino" Yordan") akan berhadapan dengan petinju Ghana, Maxwel Awuku. Seperti laga-laga sebelumnya, Daud berjanji bakal bertarung maksimal untuk menaklukkan sang lawan.
Diutarakan sang promotor pertandingan, Mikdon "Neddy" Tanaem, bahwa adu jotos antara kedua petinju akan mewarnai sepanjang ronde. Dengan mengusung gaya yang berbeda, Daud dengan tipikal fighter-nya bakal bertemu lawan yang bergaya counter boxer, Neddy yakin duel antara kedua petinju bakal berlangsung sengit.
"Daud sendiri bilang, kalau dia akan mengobati kekecewaan insan tinju Tanah Air yang kecewa setelah melihat pertandingan antara Manny Pacquaio lawan Maywather Junior lalu. Partai ini akan diwarnai adu pukul sepanjang ronde," terangnya.
Jika menyaksikan laga-laga Daud pada duel-duel sebelumnya, tampaknya ini bukan pepesan kosong. Daud selalu total memberikan yang terbaik jika sudah di atas ring. "Lawannya bukan lawan ringan, karena sang penantang peringkat 1 di WBO Asia Pacific, tapi Daud punya kualitas untuk mempertahankan gelarnya," katanya.
Neddy pun yakin, gelaran ini akan menjadi suguhan yang menarik bagi insan tinju Tanah Air, karena selain duel antara Daud lawan Maxwel, juga ada 13 partai tambahan berlevel kejuaraan nasional yang tak kalah seru. Sebab, petinju-petinju terbaik Tanah Air ambil bagian di partai tambahan ini. Ada dua sabuk yang akan diperebutkan, selain sabuk emas Kapolda Jatim, juga sabuk emas Ketua KONI Jatim.
Tak main-main, di kelas ringan 61,2 kg ada mantan juara WBO Asia Pacific Roy Muklis (Nasdem Mandiri BC Indonesia) yang akan bertemu peringkat tiga nasional Edi Comaro (Satria Menoreh BC DIY), Defry Palulu (mantan juara nasional dari USBC BC Indonesia) vs Sukkasem Keityong Yuth (Peringkat 2 PABA asal Thailand), dan Bajawa Junior (mantan juara nasional) vs Galih Susanto (juara nasional versi ATI dari Yon Bekang 2 Kostrad BC Malang).
"Ini akan menjadi sejarah bagi dunia tinju nasional. Karena akan menjadi partai terbanyak sepanjang sejarah tinju nasional dan dunia," ujar Neddy.
Baca Juga:
Advertisement
Sudah Kalah, Pacquiao Juga Harus Berurusan dengan Hukum
Amir Khan Siap Hadapi Mayweather
Bukti Sahih Kemenangan Mutlak Mayweather Atas Pacquiao