Bola.com, Jakarta - Kekalahan dari ganda campuran Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, di semifinal Australia Terbuka Super Series (SS) 2015 pekan lalu, memang tak cuma membuat pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir urung meraih titel. Tapi juga merevisi rekor pertemuan kedua pasangan menjadi 3-1.
Padahal, di tiga pertemuan sebelumnya, yang masing-masing terjadi final Kejuaraan Asia 2015, perempat final Singapura Terbuka SS 2015, dan perempat final Kejuaraan Dunia 2013, Tontowi/Liliyana selalu bisa mengatasi perlawanan Lee/Chau. Mengacu pada catatan ini, Tontowi/Liliyana pun bertekad mengembalikan rekam jejak positif mereka atas Lee/Chau.
Advertisement
Apalagi, ganda campuran peringkat tiga dunia itu kini punya kans revans di babak pertama BCA Indonesia Terbuka Super Series Premier (SSP) 2015. Di putaran pembuka, Tontowi/Liliyana akan kembali bertemu Lee/Chau.
“Kami mau main maksimal dan bisa memberi yang terbaik. Karena sekarang lawan-lawan juga sudah merata level permainannya. Persaingan tentu semakin ketat,” tutur Liliyana, dilansir BadmintonIndonesia.org, Senin (1/6).
Sebagai ganda campuran terbaik di Indonesia, misi yang diberikan Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) kepada Tontowi/Liliyana di Indonesia Terbuka SSP 2015 ialah juara. Meski terbilang cukup berat, keduanya kompak siap memenuhi tugas tersebut.
“Kami memang ditargetkan juara di Indonesia Terbuka SSP 2015. Menjadi tuan rumah, tentu ada keinginan besar untuk itu. Tapi, kami tidak mau sampai terbebani dengan target, kami ingin bisa menikmati pertandingan,” kata Liliyana.
Selama empat tahun terakhir, ambisi tinggi yang dibawa Tontowi/Liliyana selalu berujung pada kegagalan. Setelah hanya bisa tampil sebagai runner-up di gelaran 2011 dan 2012, di Indonesia Terbuka SSP 2013 dan 2014, keduanya malah cuma bertahan sampai babak semifinal saja.
Dekadensi prestasi inilah yang diharapkan Tontowi/Liliyana tak lagi berlanjut di Indonesia Terbuka SSP 2015. Jika mampu melewati Lee/Chau di babak pertama, unggulan ketiga itu berpeluang menjalani ‘perang saudara’ kontra juniornya, Ronald Alexander/Melati Daeva Oktaviani.
Di fase pembuka, duet Ronald/Melati akan menjumpai lawan cukup berat, Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo (Jepang).
Baca juga:
Kalah, Tontowi/Liliyana Akui Bermain Buruk