Bola.com, Jakarta - Kekalahan cepat Lin Dan di turnamen BCA Indonesia Terbuka Super Series Premier (SSP) 2015 sepertinya harus dibayar mahal. Selain gagal mencatat prestasi apik di debut penampilan setelah absen selama empat tahun, Lin juga terancam kena sanksi, lantaran menolak diwawancara awak media.
“Lin Dan menolak untuk diwawancara, meskipun saya sudah berbicara langsung kepadanya,” tutur Manajer Komunikasi BWF Gayle Alleyne, Rabu (3/6).
Advertisement
“Saya belum bisa mengonfirmasikan apakah dia akan terkena sanksi atau tidak. Yang pasti, sudah ada peraturan terkait hal ini. Saya pun tadi sudah memberitahukan dia mengenai hal ini,” lanjutnya.
Berdasarkan regulasi BWF Part III, Section 1A General Competititon Regulations, Appendix 11 – Table of Offences and Penalties, yang diperbarui pada 1 Juni 2015, setiap pemain wajib memenuhi permintaan media dalam suatu turnamen. Termasuk di antaranya ialah wawancara, baik di area mixed zone ataupun konferensi pers.
Bila gagal memenuhi kewajiban tersebut, maka pemain akan dikenai denda uang sebesar 250 dollar AS atau sekitar Rp 3,3 juta di pelanggaran pertama. Selanjutnya, di setiap pelanggaran, pemain dikenai denda uang sebesar 500 dollar AS atau sekitar Rp 6,6 juta.
Kembali berlaga di Istora Senayan Jakarta, Lin diplot sebagai unggulan kedua BCA Indonesia Terbuka SSP 2015. Namun, status tersebut gagal menolongnya melewati hadangan pemain Indonesia Tommy Sugiarto.
Bentrok untuk kali keenam, Lin Dan tumbang setelah bertarung rubber game, 21-19, 8-21, dan 16-21.
Baca juga:
Menang Mudah, Greysia/Nitya Melangkah ke Babak Kedua