Bola.com, Singapura - Tim perahu naga yang berlaga di SEA Games 2015 Singapura menyumbang dua medali emas pada hari pertama perlombaan, Sabtu (6/6), di Marina Bay, Singapura. Emas kedua dan keempat buat kontingen Indonesia pada Sabtu lalu hadir dari nomor 12 kru-200 meter putra dan putri.
Pekikan dan teriakan histeris langsung membahana di venue perahu naga yang berada di depan Marina Bay Sands, begitu perahu naga yang didayung ke-12 pedayung putri Indonesia melewati garis finish.
Advertisement
Histeria tak mereda, bahkan menguat saat kaki-kaki tangguh pahlawan Indonesia itu menyentuh tanah. Para atlet yang baru saja berjuang mengharumkan nama bangsa itu berpelukan erat hingga air mata menetes.
"Benar kan, bukan mimpi lagi," kata seorang pedayung sambil berpelukan meluapkan kegembiraan dengan rekan setim.
Astrid Dwijayanti dkk. pantas gembira karena beberapa jam sebelumnya mereka gusar bukan kepalang. Turun di nomor 6 kru-200 meter, perahu naga yang mereka kayuh melintir keluar jalur saat sedang memimpin. Tak hanya membuat emas melayang, Wina Apriani cs. juga gagal menyabet medali.
Tangis kekecewaan langsung pecah. Nada saling menyalahkan mulai terdengar. Namun, hal itu tak berlangsung lama. Tim pelatih dan manajer merapatkan barisan untuk memompa semangat atlet asuhan mereka.
"Kami tegaskan mereka harus melupakan faktor nonteknis karena masih harus berjuang. Jangan sampai kekecewaan itu mempengaruhi nomor berikutnya sehingga peluang medali justru lepas semua," kata Kuat, pelatih tim perahu naga Indonesia.
Kuat menambahkan insiden melintirnya perahu disebabkan karena para pedayung terlalu bernafsu. "Mayoritas pedayung masih muda. Hanya sekitar 30 persen yang senior. Jadi, mereka ingin cepat menang tapi hasilnya justru seperti itu. Mereka menangis histeris. Saya ikut terenyuh," imbuh sang pelatih.
Termotivasi untuk membalas kegagalan di nomor pertama, seluruh pedayung bertekad tampil lebih baik di nomor 12 kru-200 meter. Hasilnya, dengan sekuat tenaga mereka mengayuh perahu naga seirama bunyi genderang yang ditabuh.
Persaingan ketat terjadi dengan tim Thailand. Nasionalisme langsung bangkit melihat perjuangan yang dilakukan ke-12 pedayung putri Indonesia itu. "Saya deg-degan, jantung serasa mau copot," timpal Young Mardinal, manajer tim perahu naga Indonesia.
Hasilnya, tim perahu naga Indonesia lebih cepat tiba di garis finish dengan marjin sangat tipis dengan tim Thailand, hanya 0,625 detik.
Luapan kegembiraan terus berlanjut hingga ke "paddock" tim Indonesia, terlebih setelah tim putra yang turun di nomor 12 kru-200 meter ikut menyumbang medali emas. Suka-cita itu diluapkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Momen yang pasti membuat merinding seluruh warga Indonesia.
"Kompak, semangat, fokus, sehati, dan yakin bisa, jadi kunci kami memenangi emas," kata Astri.
Di perahu naga, kebersamaan, kerja sama tim jadi hal mutlak agar 12 orang bisa jadi satu tekad dan satu gerakan demi prestasi terbaik di SEA Games 2015 Singapura. Terima kasih atas perjuangannya tim perahu naga!
Baca Juga:
Indonesia Sapu Bersih 12 Kru-200 Meter Perahu Naga