Bola.com, Jakarta - Tim nasional basket Indonesia sukses membuktikan diri sebagai salah satu tim basket paling kuat di Asia Tenggara tahun ini. Berlaga di SEA Games 2015, yang berlangsung di Singapura, para penggawa basket nasional putra-putri, kompak meraih medali perak, atau memenuhi target personal masing-masing tim.
Hasil ini menjadi jawaban tegas terhadap sikap ‘penganaktirian’ Satlak Prima, yang semula enggan memberangkatkan timnas basket ke Singapura. Pada awalnya, Ketua Satlak Prima, Suwarno, berujar, tak adanya prestasi cabor basket di SEA Games 2011 plus minimnya anggaran pemberangkatan atlet ke SEA Games 2015 membuat pihaknya harus mencoret basket dari proyeksi kontingen.
Advertisement
Beruntung, timnas basket putra dan putri punya manajer yang sama-sama keras kepala dan pantang menyerah. Meski harus melewati proses lobi berliku dan merogoh kocek terlebih dulu demi menggelar pelatnas, kedua timnas akhirnya dapat diberangkatkan juga.
Setibanya di Singapura, ujian timnas basket tak langsung padam. Pada laga pertamanya, tim putri harus menelan kekalahan telak 45-70.
Namun, Hanum Fasya dkk. menolak tenggelam dalam rapor merah. Memainkan empat laga tersisa, para Srikandi lapangan basket berhasil mencatat kemenangan. Imbasnya, timnas putri berhak menerima medali perak.
“Ini hasil kerja keras tim. Perjalanan kami mulai dari pelatnas, try-out, sampai di titik ini, berliku. Selain nyaris tidak diberangkatkan, kami juga sempat merasakan ditinggal pelatih kepala, Wan Amran, karena masalah kesehatannya,” ungkap Manajer Timnas Basket Putri, Augie Fantinus.
“Tapi, kami tetap bersatu, stay together. Dengan satu tekad bulat untuk Indonesia,” imbuhnya.
Perjalanan serupa juga dirasakan tim putra. Usai menang telak atas Timor Leste di laga perdana, Christian Ronaldo Sitepu dkk. harus mengakui keunggulan Fillipina, 52-81.
Tapi, tim putra segera bangkit. Menjalani hidup mati kontra Malaysia, Indonesia menang dengan skor 67-59, dan berhak melaju ke semifinal.
Di babak empat besar, Indonesia harus menghadapi tim tuan rumah, Singapura, yang secara psikologis unggul. Namun, sekali lagi, skuat Merah Putih menunjukkan kematangan mentalnya.
Usai bertanding selama 4 kuarter, Indonesia menang 87-74. Sayang, tren kemenangan ini kembali terhenti di tangan Filipina. Bentrok di final, Indonesia kalah 64-72.
“Saya tetap bangga kepada tim, karena mereka sudah memberikan yang terbaik. Tidak ada penyesalan atas hasil ini,” ujar Pelatih Kepala Timnas Basket Putra, Fictor Gideon Roring, secara terpisah.
Dibanding cabor-cabor olah raga permainan beregu lainnya, prestasi basket di SEA Games 2015 jelas layak diacungi jempol. Apalagi, bila mengingat minimnya perhatian Satlak Prima di awal persiapan SEA Games 2015.
Baca juga:
SEA Games 2015 Usai, Indonesia Tetap di Peringkat Kelima
Juara Umum, Bulu Tangkis Indonesia Lewati Target SEA Games 2015
Taufik Hidayat: Mohon Maaf Pencapaian Indonesia di SEA Games