Bola.com, Sulva - Kekalahan Micronesia yang tampil di ajang Pacific Games yang digelar di Sulva, Papua Nugini, beberapa waktu lalu hingga sekarang masih membuat negara kepulauan di Samudera Pasifik itu masih dibicarakan. Micronesia kebobolan 114 gol dalam tiga pertandingan, tanpa bisa mencetak gol balasan.
Micronesia kalah 0-30 lawan Tahiti, 0-38 lawan Fiji, dan yang paling heboh adalah saat kalah 0-46 lawan Vanuatu. Pertandingan terakhir itu adalah skor terbesar dalam sepak bola yang pernah ada. Namun skor-skor itu tak tercatat dalam rekor FIFA karena Micronesia tak menjadi anggota FIFA.
Advertisement
Lalu apa yang membuat Vanuatu tega menjebol gawang Micronesia hingga 46 kali?
Empat negara, Vanuatu, Micronesia, Fiji dan Tahiti berada dalam grup yang sama, yaitu grup A di Pacific Games. Sebelum menghadapi Micronesia, Vanuatu kalah 1-2 lawan Tahiti dan imbang 2-2 lawan Fiji.
Ketika menghadapi Micronesia, Tahiti menang 30-0 dan Fiji menang 38-0. Jika ingin lolos ke babak berikutnya mendampingi Tahiti, Vanuatu harus menang dan mencetak gol sebanyak-banyaknya lawan Micronesia. Mereka harus mengalahkan selisih gol milik Fiji.
Selain menang dengan skor banyak, Vanuatu berharap Fiji kalah dari Tahiti. Lantaran pertandingan Fiji vs Tahiti digelar sesudah laga Vanuatu vs Micronesia, maka tak ada cara lain buat Vanuatu selain menang dengan menjebol gawang Micronesia sebanyak-banyaknya. Alasan itulah yang membuat pembantaian buat gawang Micronesia akhirnya terjadi di lapangan.
Baca Juga:
Apa Kata Pelatih Micronesia Usai Kebobolan 114 Gol di 3 Laga?
Negara ini Dibantai 46-0, Pencatat Skor pun Dibuat Lelah