Sukses


Kejutan Terhenti di Final, Pelatih: Fitriani Sudah Maksimal

Bola.com, Ho Chi Minh City - Performa menjanjikan ditampilkan tunggal putri nasional, Fitriani, selama mengikuti turnamen Vietnam Terbuka Grand Prix (GP) 2015, 25-30 Agustus ini. Datang sebagai pemain non-unggulan, Fitriani mengakhiri partisipasinya dengan menjadi runner-up.

Dia cuma kalah dari pemain Jepang, Saena Kawakami, yang ditemuinya di babak final. Kekalahannya pun tidak terjadi mudah. Kedua pemain harus bertarung tiga gim selama 1 jam 10 menit sebelum akhirnya menyudahi pertandingan dengan skor 24-26, 21-18, dan 10-21, untuk kemenangan Kawakami.

Hasil ini jelas membanggakan. Apalagi, sebelum tiba ke final, Fitriani juga mengalahkan pemain berperingkat 17 dunia yang ditempatkan sebagai unggulan teratas, Busanan Ongbumrungpan. Bertemu di babak kedua, wakil Thailand itu dilibas Fitriani, 19-21, 21-19, dan 21-16.

"Secara keseluruhan, performa Fitriani sangat bagus. Kami (tim pelatih tunggal putri pelatnas, red) sama sekali tidak menyangka ia bisa mengalahkan Busanan, dan sampai ke final. Ke depannya, Fitriani tinggal tambah jam terbang saja. Lalu yang terpenting, jangan pernah merasa kalah dulu sama pemain top. Harus yakin sama kemampuan sendiri, asalkan persiapannya bagus," ungkap Pelatih Tunggal Putri Pelatnas, Edwin Iriawan, dilansir situs resmi PBSI.

"Fitriani juga sudah mengeluarkan kemampuan terbaik di final. Sudah maksimal. Sayang, masih belum bisa juara. Kondisinya lelah, karena dia belum pernah sampai ke final turnamen kelas grand prix dan atmosfer babak final," imbuhnya, menjelaskan.

Fitriani bukanlah satu-satunya pemain tunggal putri Indonesia yang tengah menanjak performanya. Sebelum Fitriani, pebulutangkis senior Linda Wenifanetri, sudah lebih dulu menunjukkan tren positif dengan mencapai perempat final Indonesia Terbuka Super Series Premier (SSP) 2015 dan memenangi medali perunggu Kejuaraan Dunia BWF 2015.

Khusus untuk prestasi terakhir, Linda kini tercatat sebagai pemain tunggal putri Indonesia pertama yang kembali meraih medali di kejuaraan dunia setelah Susi Susanti di 1995 silam. Kala itu, Susi juga menyabet medali perunggu.

Sementara itu, pemain tunggal putri muda Indonesia, Gregoria Mariska, belum lama ini sukses mengibarkan bendera Merah Putih di turnamen Singapore International Series 2015. Aksi tersebut terjadi setelah Gregoria memenangi laga final kontra wakil tuan rumah, Jia Min Yeo, 22-20, 21-15, pada 22 Agustus lalu.

Menanggapi rangkaian rapor apik pemain-pemainnya ini, Edwin mengaku bila semua itu terjadi seusai timnya melakukan perubahan sistem latihan sejak Juni lalu.

"Intinya pada dua bulan terakhir ini, saya fokuskan atlet-atlet tunggal putri di daya tahan. Karena inilah kunci sukses di tunggal putri. Sedikit demi sedikit sudah mulai kelihatan anak-anak tahan di lapangan, terutama Linda (Wenifanetri), Fitri dan Gregoria (Mariska),” beber Edwin.

Baca juga:

Sektor Putri Gagal Raih Gelar di Vietnam Terbuka 2015

Rekor Sempurna Antar Tommy Raih Gelar Juara Vietnam Terbuka 2015

Ganda Putra Indonesia Gagal Segel Tiket Final Vietnam Terbuka

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer