Sukses


Couple: Nitya Buka-bukaan Tentang Dirinya dan Greysia (II)

Bola.com, - Nitya Krishinda Maheswari bercanda santai dengan anjingnya setelah menyelesaikan sesi latihan pagi di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/9/2015). Anjing berbulu cokelat yang diberi nama Brandy tersebut lincah berlarian di seputar asrama putri Pelatnas Cipayung. Nitya dengan gembira meladeni kelincahan Brandy. Setelah itu, gadis berdarah Papua dan Jawa tersebut masuk ke asrama untuk beristirahat sebelum kembali berlatih di sesi sore.

Pebulutangkis ganda putri, Nitya Krishinda bermain bersama anjing peliharaannya saat berada di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Senin (28/9/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sosok Nitya belakangan ini sering menjadi sorotan seiring menanjaknya prestasinya bersama Greysia Polii di nomor ganda putri. Tak seperti Greysia yang sangat ekspresif, Nitya dikenal sebagai pebulutangkis yang kalem. Aktivitasnya di dunia maya juga tak seaktif sang partner. Tapi perbedaan karakter tersebut tak membuat mereka sulit kompak. Mereka malah saling melengkapi. Karier ganda putri yang kini menduduki peringkat kelima dunia itu semakin moncer. 

Tahun lalu, Nitya dan Greysia berhasil menyumbang medali emas di Asian Games di Incheon, Korea Selatan. Sorotan publik kembali mengarah kepada mereka ketika berhasil meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2015 pada Agustus lalu. Yang teranyar, mereka berhasil merengkuh gelar Super Series pertama di Korea Terbuka 2015, dua pekan lalu. Keduanya kini menjadi andalan ganda putri Indonesia untuk mendulang emas di Olimpiade Rio de Jeneiro 2016.

Sebelum masuk ke asrama putri Pelatnas Cipayung untuk beristirahat, Nitya tak keberatan berbagi cerita dengan Bola.com. Perempuan kelahiran Blitar, 16 Desember 1988, tersebut dengan wajah semringah menceritakan awal perkenalannya dengan bulutangkis. 

Darah Olahragawan

Nitya yang juga akrab disapa Titin itu lahir dari keluarga olahragawan. Sang ayah, Panus Korwa merupakan striker Arema Malang era 1990-an. Sebagai pemain bola, sang ayah sempat membujuk Nitya menjadi pesepakbola wanita. Namun Nitya kecil telanjur jatuh cinta terhadap bulutangkis.

Pebulutangkis ganda putri, Nitya Krishinda mengikuti latihan fisik di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Senin (28/9/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

 

"Awalnya ada kakak sepupu saya ikut les bulutangkis, kemudian saya ikut. Tapi sepupu saya berhenti duluan waktu duduk di bangku SMP, justru kok saya lama-lama jadi suka sama olahraga ini," kenang Nitya.

"Sempat ada pertentangan dari papa karena ia mau saya nerusin jadi pemain bola, selain itu mama juga ingin saya sekolah. Mama berpikir olahraga tak ada masa depannya. Tapi saya milih bulutangkis. Akhirnya banyak dukungan dari kakek, nenek, dan tante. Saya kemudian boleh nerusin bulutangkis dengan satu syarat. Kalau ini memang pilihan saya, harus nunjukkin (memberi bukti) ke mereka," lanjutnya.

Tak cuma sang ayah yang berlatar belakang atlet. Sepupu Nitya, Lisa Rumbewas, adalah lifter nasional pemenang medali perak di Olimpiade. Sedangkan pamannya Levi Rumbewas (ayah Lisa) adalah seorang binaragawan nasional. Uniknya, Nitya awalnya tak mengetahui dirinya punya hubungan keluarga dengan lifter nasional yang sukses meraih medali perak di Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004 tersebut. Maklum, keduanya memang belum pernah bertemu. 

Lifter Indonesia, Lisa Rumbewas, menyumbangkan dua emas Olimpide, di Sydney pada 2000 dan Athena pada 2004. (Olympic.org)

"Waktu itu pas SEA Games di Laos ada salah satu fisioterapi tanya 'Loh Tin kamu kan sepupu Lisa ya? Lalu saya bilang 'masa sih?' terus dia bilang 'Gimana masa saudara sendiri tidak tahu,'" tiru Nitya.

"Lalu saya tanya ke mama dan papa. Dan ternyata benar. Baru pas SEA Games di Jakarta pada 2011 itu bisa ketemu Lisa. Itu juga tak ketemu mamanya, cuma teleponan, juga dengan papanya," lanjutnya.

Bulutangkis Mengubah Hidup 

Nitya tak main-main memilih bulutangkis sebagai jalan hidupnya. Pengidola Susi Susanti tersebut serius berlatih supaya bisa berprestasi. Hasilnya tak sia-sia. Gelar demi gelar mulai masuk genggaman. Semua itu menjadi bukti pilihannya menekuni bulutangkis memang tak keliru. 

"Bulutangkis, bagi saya ini adalah pilihan dan hidup. Bulutangkis bisa mengubah hidup saya. Awalnya banyak yang menganggap saya tak bisa berprestasi di bulutangkis. Setelah saya menjalani, bulutangkis mengubah segalanya. Dengan hasil yang saya berikan selama ini, pandangan keluarga tentang bulutangkis juga berubah," ucap atlet berusia 28 tahun tersebut. 

Meskipun awalnya sempat menentang keinginan sang putri, keluarga Nitya pada dasarnya memang sangat menggandrungi bulutangkis. Kala Nitya masih kecil, keluarga besarnya selalu heboh setiap ada pertandingan bulutangkis di televisi. Penampilan bintang-bintang Indonesia seperti Susi Susanti, Rexy Mainaky/Ricky Subagja, pantang dilewatkan, di kejuaraan apa pun.

Nitya Krishinda (kanan) dan Gresya Polii menyanyi Indonesia Raya ketika pengibaran bendera merah putih di Gyeyang Gymnasium, Incheon, Korsel, (27/9). (ANTARA FOTO/SAPTONO)

Saat mereka menang, nenek Nitya langsung membuat selametan atau syukuran ala Jawa. Padahal nenek Lisa sama sekali tak kenal secara pibadi dengan atlet-atlet itu. Menurut Nitya, syukuran tersebut sebagai wujud kebanggaan karena atlet Indonesia bisa juara.   

Kebiasaan tersebut diteruskan hingga Nitya terjun menekuni bulutangkis dan akhirnya berhasil menjadi atlet nasional. Setiap kali Nitya juara, sang nenek juga selalu menggelar syukuran.  Bedanya, kali ini syukuran tersebut untuk cucu kesayangannya, bukan orang lain. Mungkin neneknya tak akan pernah menggelar syukuran untuk sang cucu jika dulu Nitya tak ngotot mengejar mimpinya sebagai bulutangkis. Bisa jadi Nitya terus melanjutkan sekolah, belajar rajin, kemudian merintis karier sebagai pegawai kantoran.  

"Kalau tidak jadi atlet bulutangkis? Mungkin kerja kantoran kali ya hahaha. Karena kalau tidak di bulutangkis, mungkin saya akan sekolah, kuliah lalu kerja," ungkapnya.

Saling Mengisi dengan Greysia 

Tekadnya menembus persaingan bulutangkis dunia membutuhkan perjuangan keras. Untuk sampai di level seperti sekarang, Nitya harus jatuh bangun terlebih dahulu. Selain berpasangan dengan Greysia Polii, Nitya sempat merasakan berpasangan dengan dengan beberapa pemain, antara lain Shendy Puspa Irawati, Pia Zebadiah Bernadeth, dan Anneke Feinya Agustin.

Nitya sebenarnya juga pernah dipasangkan dengan Greysia, namun keduanya diceraikan pada 2009 karena dianggap kurang berprestasi. Mereka akhirnya dipasangkan kembali pada 2013 saat PBSI melakukan perombakan di sektor ganda putri sebelum Piala Sudirman. Kali ini, Greysia dan Nitya tak mengulangi kegagalan empat tahun sebelumnya. Perlahan namun pasti mereka mendaki tangga kesuksesan.   

Pebulutangkis ganda putri, Greysia Polii mengikuti latihan fisik di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Senin (28/9/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Selama bertahun-tahun berpasangan dengan Greysia, Nitya tentu sudah hafal sifat dan kebiasaan sang rekan. Mereka sejatinya bagaikan dua kutub yang berbeda. Namun, justru perbedaan itu menjadi nilai lebih dan penyatu. Nitya mengakui Greys merupakan partner yang cocok untuknya.

"Greysia itu orangnya aktif, lincah, dan semangatnya luar biasa. Di lapangan benar-benar berekspresi, sedangkan saya dibilang lebih kalem daripada dia. Apa yang ia punya kadang bisa menutupi kekurangan saya. Yang membuat saya lebih cocok sama dia, karena kami saling mengisi di lapangan. Komunikasi juga masuk. Kami memang cocok di lapangan. Saat ia menggebu gebu-gebu, tugas saya meredamkan emosinya," ungkapnya.

"Tadinya memang saya pernah berpasangan dengan Greysia, sempat ganti partner dua kali, sebelum balik lagi sama dia. Apa yang saya cari ada di dia saat di lapangan," lanjut Nitya.

Pasangan pebulutangkis ganda putri, Greysia Polii dan Nitya Krishinda mengikuti latihan di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Senin (28/9/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Begitu juga di luar lapangan. Greysia dikenal sangat aktif di media sosial, baik di Twitter maupun Instagram. Sebaliknya Nitya cenderung lebih tertutup saat berinteraksi di dunia maya. Akun Instagram miliknya dikunci supaya tak sembarang orang bisa mengakses. Tetapi, justru dia merasa nyaman dengan kelincahan Greys di media sosial. Setidaknya jika ada yang perlu dibagikan di media sosial, Greys sudah melakukannya.   

Ketika dikulik tentang tingkah unik Greysia, Nitya langsung tertawa lebar. Menurutnya, partnernya tersebut punya kebiasaan berbicara dengan volume keras, termasuk di tempat umum. "Orangnya kan semangat, kadang suka enggak terkontrol. Kadang saya sampai bilang 'Stt kak...dilihatin', trus dia jawab 'Oh iya, ya'," beber Nitya sembari tertawa lepas.

Arti Fans untuk Nitya  

Seiring menanjaknya prestasi, jumlah pendukung Greysia/Nitya juga bertambah. Nitya mengakui kehadiran fans memiliki arti tersendiri dalam kariernya."Sangat luar biasa ya, mereka adalah orang lain, tapi secara tulus tanpa kami suruh mau melakukan hal luar biasa seperti dukungan dan doa, apa pun itu, fans itu memang bagian terpenting dari apa yang sudah saya hasilkan selama ini," ungkapnya.

Dukungan fans juga membuat Nitya tetap semangat mengejar mimpi-mimpinya. Salah satu target tertingginya adalah meraih medali emas di Olimpide Rio de Janeiro 2016. Namun, dara yang tingginya 168 cm tersebut enggan terlalu terobesi pada target tersebut. Dia dan Greysia sebisa mungkin menikmati setiap pertandingan menuju Olimpiade. Fokus berlebihan justru membuat langkahnya bakal kurang enjoy.

Emas Olimpiade bukan gelar sembarangan. Hanya atlet-atlet berkualitas mumpuni yang mampu meraihnya. Emas bulutangkis juga ditasbihkan sebagai gelar paling prestisius di dunia bulutangkis. Tak heran, Nitya sangat mengidamkannya. Emas Olimpiade bisa menjadi penutup karier yang indah. Apalagi Nitya memang sempat berpikir untuk gantung raket seusai Olimpiade.   

"Sebenarnya mungkin setelah Olimpiade ya saya akan gantung raket, tapi balik lagi setelah semua yang dikorbankan, kok rasanya cepat sekali kalau habis Olimpiade langsung pensiun," kata Nitya mengungkapkan keraguan saat ditanyai tentang rencana pensiun. 

"Setelah pensiun nanti mungkin akan jadi pelatih mungkin atau paling buka usaha di bidang bulutangkis." 

 

Baca Juga:

Couple : Greysia Buka-bukaan Tentang Dirinya dan Nitya (1)

Thailand Terbuka: Trio Pemain Muda Indonesia Lolos ke Babak Kedua

Thailand Terbuka 2015: Ganda Campuran Ditarget Jadi Juara

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer