Bola.com, Jakarta - Musim kompetisi 2015 memang sudah berakhir bagi petenis tunggal putri nomor satu dunia, Serena Williams. Kemarin, Serena mengumumkan tuntasnya kalender turnamen miliknya di tahun ini dengan mengundurkan diri dari turnamen Tiongkok Terbuka di Beijing, Tiongkok, dan WTA Finals di Singapura.
Kendati gagal mempertahankan gelar juara di WTA Finals, yang merupakan turnamen elite khusus bagi 8 petenis terbaik dalam satu musim kompetisi, bukan berarti perjalanan Serena di 2015 tidak fenomenal. Dilansir dari situs resmi WTA Tennis, ada 10 rekor yang ditorehkan petenis berkebangsaan Amerika Serikat (AS) ini.
Advertisement
Apa saja ke-10 rekor tersebut? Berikut rangkuman yang disadur Bola.com dari situs resmi WTA Tennis, Jumat (2/10/2015).
1. Petenis pertama yang mampu memenangi 3 gelar mayor pertama dalam satu tahun sejak 1988
Serena meraih rekor ini setelah memenangi turnamen Grand Slam Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon pada 2015. Catatan tersebut menjadikannya sebagai petenis pertama sejak Steffi Graf (Jerman) melakukan hal sama di 1988.
2. Tahun ini, koleksi grand slam-nya menjadi 21
Dengan memenangi titel Grand Slam Wimbledon 2015, Serena melewati rekor dua petenis legendaris putri dunia, Chris Evert dan Martina Navratilova, sebagai petenis yang mengoleksi gelar grand slam terbanyak. Kini, Serena berada di urutan kedua dengan koleksi 21 titel, tertinggal satu gelar dari Graf, yang mengumpulkan 22 titel.
3. Meraih Serena Slam kedua
Istilah Serena Slam muncul ketika Serena memenangi empat gelar grand slam secara beruntun, meskipun tidak dalam tahun sama. Dia pertama kali meraih ini pada 2003, setelah memenangi Prancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka 2002, serta Australia Terbuka 2003. Serena kemudian mengulang sejarah sama seusai memenangi Wimbledon 2015. Sebelumnya, Serena menjuarai AS Terbuka 2014, Australia Terbuka dan Prancis Terbuka 2015.
4. Petenis tertua yang sukses memenangi gelar mayor di Era Terbuka
Saat memenangi Wimbeldon 2015, usia Serena sudah menginjak 33 tahun dan 289 hari. Catatan umurnya ini menjadikan dirinya sebagai petenis tertua yang pernah memenangi gelar grand slam di Era Terbuka. Mengalahkan Navratilova pada Wimbledon 1990.
5. Mendominasi poin peringkat WTA Tennis
Selama enam pekan dalam 2015, Serena memunyai koleksi poin dua kali lebih banyak dari petenis nomor dua dunia. Rekor ini belum pernah terjadi sebelumnya di sejarah peringkat WTA Tennis.
6. Membukukan persentase kemenangan terbaik kedua
Tahun ini, catatan persentase kemenangan Serena terekam di angka 94,6 persen. Dari 56 laga yang dimainkannya, Serena menang 53 kali dan kalah 3 kali. Sebelumnya, di 2013, persentase kemenangan Serena mencapai 95,1 persen. Rinciannya 78 kali menang dan 4 kali kalah. Adapun persentase kemenangan terbaik sepanjang sejarah masih dipegang Graf yang membukukan 97,7 persen kemenangan (86-2).
7. Selalu memenangi pertandingan final
Dari semua gelar juara yang diraihnya pada musim kompetisi 2015, Serena tercatat tak pernah kalah di final alias tidak pernah menjadi runner-up. 3 kekalahan yang diderita Serena di musim ini selalu terjadi di semifinal (Madrid Masters, Toronto Master, dan AS Terbuka).
8. Memegang peringkat satu dunia selama lebih dari 2 tahun
Sejak kembali menjadi petenis nomor satu dunia pada 18 Februari 2013, Serena tidak pernah sekalipun turun peringkat. Alhasil, pada 5 Oktober 2015 mendatang, Serena dipastikan menjadi petenis nomor satu dunia terlama ketiga sepanjang sejarah.
9. Menyudahi musim kompetisi di posisi nomor satu dunia selama lima kali
Meski sudah mengundurkan diri dari dua turnamen terakhirnya, status Serena sebagai petenis nomor satu dunia tidak akan berubah. Serena dipastikan menutup musim kompetisi 2015 di posisi nomor satu dunia. Mengulang empat catatan sama sebelumnya yang terjadi di 2002, 2009, 2013, dan 2014.
10. Menjadi petenis tercepat yang lolos kualifikasi WTA Finals
Serena lolos kualifikasi saat tengah menjalani turnamen Wimbledon 2015, 27 Juni - 10 Juli lalu. Fakta ini menjadikannya sebagai petenis tercepat yang lolos kualifikasi sejak format turnamen berubah di 2003.
Baca juga:
Nadal Sanjung Djokovic Jelang Laga Ekshibisi
Ingin Pulihkan Kesehatan, Serena Mundur dari WTA Finals 2015