Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengaku kaget mendengar langkah barisan Olympian Indonesia yang mengusulkannya agar menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2015-2019. Apalagi, sebelumnya mengaku dia tidak pernah mendapat informasi terperinci terkait masalah di tubuh KOI.
Advertisement
Baca Juga
"Saya belum melihat ada informasi ini (usulan menjabat Ketum KOI) dari sana (Olympian Indonesia)," tutur Menpora yang ditemui di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Senayan, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
"Sejauh ini, belum ada situasi kondisi yang memungkinkan saya mendaftar sebagai Ketum KOI. Lagipula, tugas saya di kementerian sudah berat. Saya kira banyak sosok yang lebih cocok," sambungnya.
Polemik internal di tubuh KOI dimulai saat organisasi tersebut menggelar Kongres Luar Biasa di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Tak puas dengan sikap Ketum KOI saat ini, Rita Subowo, sejumlah anggota Komite Eksekutif KOI yang dipimpin Timbul Thomas Lubis memutuskan melanjutkan agenda kongres dengan membentuk Tim Rekomendasi.
Selanjutnya, Tim Rekomendasi ini membentuk Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketum KOI tersendiri. Namun, dualisme ini kemudian menemui satu muara saat Tim Rekomendasi dan KOI sepakat berdamai pada Jumat, 23 Oktober 2015.
Sebelumnya, langkah barisan Olympian Indonesia mengusulkan Menpora menjadi Ketum KOI dipicu oleh ketidakpuasan mereka terhadap kinerja Tim Penjaringaan dan Penyaringan Calon Ketua Umum KOI periode 2015-2015. Mereka kecewa karena Tim Penjaringan kembali memperpanjang tenggat waktu pengembalian formulir calon ketum KOI. Namun, hal itu langsung dibantah Tim Penjaringan yang menegaskan pengembalian formulis sudah ditutup hari ini.