Bola.com, Jakarta - Pebalap Inggris Raya, Will Stevens, dikabarkan tinggal selangkah lagi mengamankan satu kursi di tim Formula 1 (F1) Manor Marussia untuk musim balap 2016. Jika kabar ini benar-benar menjadi kenyataan, kans pebalap Indonesia, Rio Haryanto, bergabung dengan Manor kian terancam.
Advertisement
Baca Juga
Manor saat ini memang belum mengumumkan formasi pebalapnya untuk musim depan. Dua kursi di balik jet darat yang mereka miliki masih kosong.
Rio sebenarnya sudah menerima tawaran untuk bergabung, namun kesepakatan hingga sekarang belum tercapai. Dana menjadi penghambat kesepakatan. Rio belum bisa menyetorkan dana senilai Rp 230 miliar hingga Rp 250 miliar untuk mengamankan kursi Manor.
Jika tak segera menyetor, bukan mustahil kursi di Manor bakal diserobot pebalap lain. Kandidat lain yang sering disebut-sebut sebagai pesaing Rio adalah Alexander Rossi dan Pascal Wehrlein. Rossi dan Stevens saat ini berstatus sebagai pebalap Manor, sedangkan Wehrlein adalah juara di ajang balap DTM.
“Semuanya (negosiasi) berjalan ke arah yang tepat. Saya didukung banyak orang di belakang saya. Kami gembira dengan apa yang terjadi dan kami melangkah maju. Tentu saja saya lebih senang jika semuanya berjalan lebih cepat, karena sebagai pebalap saya ingin melaju secepat mungkin. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, saya yakin akan bersama mereka tahun depan,” ujar Steven, seperti dilansir Autosport, Rabu (4/11/2015).
Sementara itu, ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati, mengaku sudah mendengar kabar tentang manuver Will Stevens. Namun, dia belum bisa berbuat apa-apa mengingat dana untuk disetorkan ke Manor belum terkumpul. Saat ini baru Pertamina yang berkomitmen mengucurkan dana untuk Rio senilai 5 juta Euro atau senilai Rp 73 miliar.
“Katanya memang satu kursi di Manor kemungkinan diisi Will Stevens. Tapi, hal itu memang klaim dari Stevens,” ujar Indah, saat dihubungi bola.com, Rabu.
Indah mengakui harus bergerak cepat untuk mengamankan satu kursi di Manor. Salah satunya dengan bernegosiasi ulang dengan kubu Manor supaya memundurkan deadline, sembari terus mencari sponsor yang bersedia mengucurkan dana.
“Tentu saja kami masih berharap pemerintah ikut membantu. Jika Rio nanti membalap di F1 kan membawa nama Indonesia. Kami juga berharap ada perusahaan yang bersedia mendukung. Sejauh ini upaya kami mencari sponsor belum membuahkan hasil, padahal Manor juga tidak bisa menunggu terlalu lama,” kata Indah menutup pembicaraan.