Bola.com, Tangerang - Banyak cara yang dilakukan karateka sebelum melakoni sebuah pertandingan. Beberapa cara di antaranya terbilang cukup menarik untuk diperhatikan.
Salah satunya kebiasaan karateka Indonesia, Ahmad Zigi Zaresta. Berlaga di Kejuaraan Dunia Karate Junior, Cadet dan U-21 2015 di Indonesia Covention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten, 12-15 November 2015. Atlet asal Nusa Tenggara Barat itu biasa menyiapkan 'sesuatu' sebelum bertanding.
Advertisement
Baca Juga
"Saya biasanya menyiapkan keset kaki sebelum bertanding. Itu agar kaki tidak licin saat bertarung di atas lapangan," ungkap Zigi kepada bola.com, Minggu (15/11/2015).
Namun, berdoa mungkin cara yang paling banyak dilakukan para atlet sebelum bertarung. Cara itu juga yang dilakukan Faqih Karomi, karateka Indonesia yang sukses meraih medali emas di nomor Kumite Cadet -70 kg putra.
"Saya biasanya bersujud tiga kali sebelum pertandingan dan berdoa kepada Tuhan agar diberi kelancaran," kata karateka yang biasa disapa Romi itu.
Hal sama juga dilakukan karateka putri Indonesia, Ceyco Georgio Zefanya. Peraih medali emas di nomor Kumite Junior 59+ kg ini mengaku selalu memanjatkan doa kepada Tuhan agar bisa memenangkan pertandingan.
"Tak ada ritual khusus. Paling cuma berdoa kepada Tuhan saja," tuturnya.
Bagaimana dengan karateka luar negeri? Berdasarkan pantauan bola.com, kebanyakan atlet mancanegara juga berdoa sebelum bertarung membela nama negaranya.