Bola.com, Jakarta - Pewushu cantik andalan Indonesia, Lindswell Kwok tak berhenti menorehkan prestasi demi prestasi bagi negara kelahirannya.
Usai mempersembahkan dua medali emas pada ajang SEA Games Singapura, Juni lalu, dara cantik asal Medan ini kembali mempertahankan gelar dengan keluar sebagai kampiun di Kejuaraan Dunia Wushu 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 13-18 November 2015.
Baca Juga
Lindswell menyabet dua medali emas, masing-masing di nomor Taolu Taijijian dan Taolu Taijiquan, mengalahkan puluhan pewushu dari berbagai negara.
Advertisement
Baca Juga
Hasil tersebut merupakan buah jerih payah atlet berusia 24 tahun itu, yang sudah lama mempersiapkan diri dengan latihan-latihan khusus.
Menilik masa lampau, wushu bukanlah olahraga beladiri yang asing bagi Lindswell, bahkan sudah mendarah daging dalam keluarganya.
Saat berusia sembilan tahun, Lindswell kecil sudah diajak 'berkenalan' dengan olahraga yang populer di Tiongkok ini oleh sang kakak. Namun ketika itu, wanita kelahiran 24 September 1991 tersebut masih enggan menekuni wushu hingga berubah keputusan saat memasuki kelas SMP.
"Awalnya saya mulai latihan wushu saat masih kecil, tapi ini bukan karier pilihan saya. Waktu itu belum suka dan masih dipaksa, tapi karena dibujuk terus-menerus akhirnya saya ikut latihan," ucap Lindswell.
"Setelah semakin dewasa, saya memperhatikan atlet-atlet senior lain yang sudah lebih berprestasi lebih dulu di wushu. Mereka bertanding di SEA Games dan Kejuaraan Dunia. Dari situ, saya mulai berpikir untuk bisa seperti mereka," kenangnya.
Ia berhasil meraih medali emas pertama saat mengikuti World Junior Wushu Championships II [WJWC] pada 2008 yang diselenggarakan di Bali.
Lindswell kembali mewakili Indonesia di ajang World Wushu Championships (WWC) di Ontario, Kanada pada 2009. Saat itu, ia meraih medali emas satu-satunya bagi Tanah Air.
Anak dari pasangan Tjoa Eng Hing dan Nuraini tersebut mengaku tak pernah menyangka bahwa olahraga yang tekun digeluti selama hampir 15 tahun itu bisa membawanya mengumandangkan bendera Merah Putih di atas podium tertinggi turnamen wushu.
Ia tak menampik jika pilihan nomor yang diikuti berhasil membawanya sukses seperti sekarang. Ya, Lindswell merupakan ratu wushu di nomor Taijiian dan Taijiquan. Dari dua nomor itulah, Lindswel mampu mendulang banyak medali bagi Tanah Air. Padahal di awal karier, ia lebih dulu menguasai nomor Changquan.
"Pelatih melihat kalau bakat saya bukan di Changquan. Dengan karakter seperti ini, ternyata saya lebih cocok di Taiji. Mulai dari situ, prestasi saya terus meningkat," ungkapnya.
Mahasiswi yang berkuliah di Universitas Sumatera Utara itu juga mengaku kalau prestasinya tak terlepas dari sosok Jet Li yang selalu menginspirasi.
"Saya sangat mengidolai Jet Li. Dia itu kan atlet wushu yang berhasil jadi juara dunia lima kali berturut-turut. Sebagai atlet, kami tahu betapa susahnya mempertahankan gelar seperti dia," ujar Lindswell.
Kecantikan dan kelihaian Lindswell dalam memperagakan jurus-jurus wushu membuatnya turut kebanjiran tawaran bermain film dan menjadi bintang iklan. Namun hal tersebut tidak membuatnya mudah terpengaruh, sebab prestasi masih menjadi hal yang akan terus menjadi prioritas gadis yang pandai berbahasa Mandarin ini.
Kini setelah event Kejuaraan Dunia Wushu 2015 berlalu, Lindswell sudah tancap gas menatap kejuaraan-kejuaraan lain seperti PON hingga Asian Games 2018.
Diakuinya, Asian Games 2018 yang bakal dihelat di Jakarta dan Palembang itu kemungkinan besar akan menjadi panggung terakhir Lindswell di olahraga wushu.
Ketika ia memutuskan pensiun sebagai atlet nanti, Lindswell mengaku tak lantas meninggalkan olahraga yang sudah membesarkan namanya begitu saja.
"Setelah pensiun, saya bisa menjadi pelatih supaya ilmu yang saya dapat bisa dibagikan. Entah jadi pelatih atau pengurus, yang penting bagi saya bisa membantu mengembangkan prestasi Indonesia di wushu," pungkasnya.
Berikut video wwawancara khusus dengan Lindswell Kwok.