Bola.com, Jakarta - Mimpi besar ingin diwujudkan Lindswell Kwok, juara dunia wushu asal Indonesia. Lindswell berharap bisa memajukan olahraga wushu Indonesia.
Alasan itu yang membuat Lindswell mencurahkan semua fokusnya ke olahraga ini. Dia ingin mencetak atlet Indonesia yang suatu saat mengikuti jejaknya jadi juara dunia.
Advertisement
Baca Juga
"Saya 100 persen fokus di wushu. Dulu kan belum ada juara dunia wushu dari Indonesia, jadi saya dan PB WI (pengurus wushu Indonesia) menargetkan nantinya harus bisa melahirkan juara dunia," cerita Lindswell kepada Bola.com di Gandaria City, Minggu (13/12/2015).
Tentu tak mudah bagi wanita berusia 24 tahun ini mewujudkannya. Dia pun memahami hal tersebut. Bukan karena Indonesia kekurangan bakat luar biasa. Namun ada hal yang dinilainya belum dimiliki kebanyakan atlet muda Indonesia.
"Yang terpenting dari disiplin anak-anak itu sendiri. Jadi dari kemauan dia, disiplinnya juga," tutur juara SEA Games 2015 tersebut.
"Ada banyak anak berbakat tetapi kurang disiplin. Latihannya biasa saja. Ada yang sudah berprestasi lantas sombong sehingga tidak disiplin. Jadi disiplin dalam wushu itu sangat penting sekali," ia menambahkan.
Atlet yang akrab disapa Lin ini kemudian menyoroti peran pemerintah dalam urusan regenerasi. Menurutnya, pembinaan yang dilakukan PB WI dianggap tak akan berjalan sempurna tanpa adanya dukungan dari pemerintah.
"Menurut saya kembali ke pemerintah. Kalau di PB sudah sangat sukses dalam hal pembinaan atlet saat ini. Dari yang dulu tak punya juara Asian Games, sekarang sudah ada. Dulu tak ada juara dunia, sekarang sudah ada banyak juara dunia dari Indonesia. Bahkan kita sanggup menggelar kejuaraan dunia di Indonesia," ujar Lindswell.
Dara cantik asal Medan, Sumatera Utara, ini juga mengatakan, pemerintah harus punya komitmen jika ingin memajukan olahraga wushu. "Jadi mereka harus mengikuti program yang sudah diberikan PB. Jangan sampai sudah ada program, tetapi tidak ada dananya. Ada program tapi harus ditunda," kata Lindswell.
Selain itu, Lindswell berharap sarana dan prasarana bagi atlet menimba ilmu bisa lebih diperhatikan. "Sekarang tempat kamp latihan saja tidak sesuai standar. Bandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang sudah begitu maju," tutup Lindswell.