Bola.com, Jakarta Pevoli asal Bandung, Yolla Yuliana, dikenal sebagai salah satu primadona bola voli di Indonesia. Selain punya skill mumpuni, pemain tim Jakarta Electric PLN ini juga dikarunai paras cantik dan postur tubuh semampai.
Tak heran, mojang Bandung kelahiran 16 Mei 1994 ini punya banyak penggemar. Akun Instagramnya, @yollayuliana, memiliki follower atau pengikut sekitar 48.000 orang. Sedangkan akun Twitternya @yollayuliana15 juga punya pengikut lebih dari 11.000.
Advertisement
Baca Juga
Yolla kerap menjadi pusat perhatian saat berlaga di kompetisi Proliga. Bahkan, sejumlah media menobatkannya sebagai salah satu pevoli tercantik di Indonesia.
Dikarunia wajah yang cantik ternyata tak selalu menjadi berkah. Setidaknya itulah yang dirasakan pevoli bertinggi 180 cm ini. Dia mengaku paras menawan kadangkala malah menjadi beban.
“Punya wajah yang katanya cantik itu berkah tapi juga sekaligus beban. Pertama ya pasti berkah. Siapa sih yang tidak ingin dikaruniai wajah cantik,” kata Yolla saat berkunjung ke kantor redaksi bola.com, Kamis (17/12/2015).
“Namun paras cantik juga kadang menjadi beban. Pasti orang-orang tidak cuma melihat paras saja, tapi juga melihat permainan Yolla seperti apa, prestasinya bagaimana. Yola tak mungkin hanya bermodal paras,” imbuh dia.
Menurut Yolla, wajah cantik menjadi tak berguna di dunia voli jika gagal berprestasi. Jika hanya bermodal wajah cantik, lebih baik menjajal profesi lainnya. Baginya, yang terpenting dari seorang pevoli adalah berprestasi di lapangan.
Hal itu dibuktikan Yolla dengan pernah memperkuat Timnas Indonesia di ajang SEA Games 2013 dan 2015. Selain itu, Yolla juga ikut mengantarkan Jakarta Electric menjuarai Proliga 2015.
“Para fan tak mungkin mengidolai Yolla hanya gara-gara paras. Pasti juga karena prestasinya. Kalau cuma bermodal cantik saja, buat apa jadi atlet. Mending jadi model, trus foto-foto saja,” kata Yolla sembari tertawa.
“Makanya cantik itu juga jadi beban. Kalau performa jelek, para fan jadi kecewa,” ujar dia.
Yolla mengaku pernah mendapat sindiran gara-gara wajah cantiknya. Dia disebut hanya bermodal tampang, tapi minim prestasi. Namun, sindiran itu tak membuatnya patah semangat. Yolla malah termotivasi membuktikan bahwa anggapan itu salah.
“Dari komentar itu saya mikir: saya tak boleh hanya bermodal tampang. Makanya setelah itu saya berlatih keras. Hasilnya bisa masuk tim enam (tim inti), juara juga. Jadi saya bisa membuktikan tidak hanya bermodal cantik, tapi memang berbakat voli,” beber dia.