Bola.com, Jakarta - Direktur Utama Pengelola Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto mengaku sudah menyelesaikan master plan Sirkuit Sentul yang bakal menjadi venue ajang MotoGP di Indonesia. Namun, master plan tersebut belum diserahkan kepada pemerintah.
Advertisement
Baca Juga
"Master plan kami sudah jadi, tetapi belum kami serahkan. Payung hukumnya dibuat, baru master plan-nya (diserahkan)," ujar Tinton kepada wartawan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Payung hukum yang dimaksud Tinton adalah Keputusan Presiden (Keppres). Saat ini, Keppres memang belum dikeluarkan pemerintah.
Tinton menilai Keppres MotoGP Indonesia itu bisa cepat diselesaikan jika semua kementerian berkoordinasi dengan baik. "Tadi Ibu (Menko PMK), Puan Maharani bisa bantu dorong, tetapi timnya juga harus solid," kata pria yang juga mantan pebalap tersebut.
"Payung hukum itu bisa cepat turun jika antar kementerian berkoordinasi bagus," tambahnya.
Menariknya, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga, justru menunggu master plan dari pengelola Sirkuit Sentul, untuk menyempurnakan Keppres. "Kami masih memintai beberapa persyaratan seperti master plan Sirkuit Sentul seperti apa untuk jadi acuan keluarnya Keppres," tutur Menpora Imam Nahrawi.
Master plan memang jadi syarat penting bagi Indonesia untuk bisa menggelar MotoGP. Operator balap motor paling bergengsi dunia tersebut, Dorna Sports S.L, juga menunggu master plan Sirkuit Sentul.