Bola.com, Bali - Petinju Indonesia, Daud Yordan, telah menjalani latihan intensif selama 1,5 bulan di Bali untuk menghadapi pertarungan dengan petinju Jepang, Yoshitaka Kato, di Balai Sarbini, Jakarta, 5 Februari 2016. Duel ini untuk mempertahankan gelarnya sebagai juara kelas ringan WBO Asia Pasifik dan Afrika.
Selama di Bali, petinju berjuluk Cino tersebut berlatih di Harry's Gymnasium Kuta, Bali, yang merupakan sasana milik Craig Christian. Untuk menghadapi Kato, Cino memang memilih dilatih Craig, yang merupakan mantan pelatih Chris John.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sehari, Daud Yordan biasanya berlatih dua kali, pagi dan sore. Namun, sejak Selasa (26/1/2016), petinju asal Kalimantan Barat itu harus berlatih pada malam dan siang hari. Hal itu dilakukan supaya Daud terbiasa dengan suasana pertarungan malam.
Mengingat pertandingan kian dekat, Daud juga semakin fokus berlatih. Dia jarang menghabiskan waktu senggang untuk berjalan-jalan atau pergi ke luar. Waktu senggangnya lebih banyak dihabiskan di dalam kamar mesnya, yang terletak di Jl. Dewi Sri, Legian, Bali.
Lalu, aktivitas apa saja yang dilakukannya selama waktu senggang di mes?
Saat bola.com menyambangi kamar di mesnya, Kamis (12/1/2016), Daud sedang bersantai di kamarnya yang terletak di lantai II. Selama di Bali dia berbagi kamar dengan pelatih sekaligus rekannya, Edin Diaz.
“Mari silakan masuk, ngadem di dalam kamar saja,” kata Daud, saat menyambut kedatangan bola.com.
Video Pertandingan Tinju
Kamar yang ditempati Daud Yordan berukuran sekitar 3 meter x 4 meter. Tak banyak perabotan yang memenuhi kamar tersebut. Hanya ada dua kasur tingkat, lemari, meja rias, sebuah meja kecil, dan AC yang dipasang di dinding.
“Kalau sedang tidak berlatih, biasanya saya ya hanya di dalam kamar saja. Paling keluar untuk makan. Kalau jalan-jarang sekali,” tutur Daud.
Saat berada di kamar, tak banyak aktivitas yang dilakukan petinju berusia 28 tahun itu. Biasanya dia hanya melakukan hal-hal ringan.
“Kalau sedang senggang ya buka-buka laptop. Berselancar di dunia maya. Biasanya saya juga menonton berbagai macam video tinju yang sudah saya simpan di laptop. Ada Miguel Cotto, Julio Cesar Chavez, dan ada juga video rekaman pertandingan saya sendiri. Ini saya lakukan untuk belajar teknik-teknik bertinju mereka,” bener Cino.
Selain menonton video rekaman pertarungan para petinju dunia, Cino kadang hanya tidur-tiduran sembari mendengarkan radio. Yang tak pernah absen dilakukannya adalah berkomukasi dengan istri dan anaknya melalui telepon.
“Biasanya menelepon keluarga di Kalimatan sehari dua kali. Bicara dengan istri dan anak. Tapi anak saya itu kadang lucu, kalau sudah ingin mengakhiri pembicaraan selalu bilang ‘thank you’. Tapi kadang, saya baru menelepon dia sudah bilang ‘thank you’, jadi artinya dia sedang tak ingin mengobrol,” beber Daud sambil tertawa.
Lalu, apa lagi yang dilakukannya? Daud lalu mengambil mini segway yang berada di lantai. Setelah itu, dia menunjukkan cara menggunakan alat tersebut. Dia juga meminta bola.com untuk menjajalnya. Ternyata sulit!
“Ya cuma itu aktivitas saya kalau sedang di kamar. Paling selain itu ya mengobrol bersama Diaz. Dia teman berdiskusi yang menyenangkan, pintar menganalisis kemampuan dan kekurangan saya,” ujar Cino.
Setelah membeberkan berbagai aktivitasnya di mes, Daud kemudian bersiap-siap berangkat latihan. Dia sudah ditunggu Craig Christian untuk menjalani sesi latihan siang. Daud rencananya bertolak ke Jakarta pada Sabtu (30/1/2016), sebelum menjalani pertarungan melawan Kato pada Jumat (5/2/2016) malam.