Bola.com, Jakarta - Petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova, terancam hukuman larangan bertanding selama empat tahun setelah pada Senin (7/3/2016) waktu AS mengumumkan gagal tes doping di Australia Terbuka 2016.
Sampel tes doping Sharapova terbukti positif mengandung meldonium, obat buatan Latvia untuk penderita penyakit jantung tapi belakangan sering disalahgunakan oleh atlet buat meningkatkan stamina.
Advertisement
Baca Juga
Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sudah memasukkan obat yang juga dikenal sebagai mildronate itu ke dalam daftar substansi terlarang sejak 1 Januari 2016. Mereka sudah menginformasikan hal tersebut kepada seluruh atlet, tapi Sharapova mengaku lalai dan tidak membaca informasi yang dikirim melalui email tersebut.
Seperti dilansir Independent, Sharapova terancam sanksi maksimal selama empat tahun, jika terbukti sengaja mengonsumsi meldonium atau dua tahun jika tak disengaja.
Hukuman tersebut mengancam karier Sharapova. Bukan hanya namanya tercoreng, petenis berusia 28 tahun itu juga berpotensi absen di Olimpiade 2016 dan kehilangan banyak uang dari kontrak iklan.
Sharapova sudah menegaskan dirinya mengonsumsi meldonium demi alasan kesehatan. Namun, dia tetap sudah harus menjalani suspensi untuk sementara per 12 Maret 2016.
"Meldonium dimasukkan ke dalam daftar obat-obatan terlarang karena sudah terbukti digunakan oleh atlet secara sengaja untuk meningkatkan performa," sebut pernyataan resmi Federasi Tenis Internasional (ITF).
Sharapova mengatakan dirinya terus mengonsumsi meldonium karena membuatnya lebih sehat. "Saya membuat kesalahan besar dan akan bertanggung jawab secara penuh," ujarnya.
Walau terancam hukuman berat, Sharapova mengaku masih ingin meneruskan karier sebagai petenis. Dia mungkin berkaca dari kasus Marin Cilic yang tetap bisa juara AS Terbuka 2014 setelah dihukum sembilan bulan karena gagal tes doping.
"Saya tak ingin mengakhiri karier seperti ini. Saya berharap bisa mendapat kesempatan lagi untuk bermain tenis," kata Sharapova.